Budaya Berpengaruh pada Daya Ingat

Rabu, 12 Februari 2014 – 17:23 WIB

jpnn.com - BANYAK hal yang bisa mempengaruhi daya ingat seseorang. Satu hal yang tidak terduga namun bisa mempengaruhi daya ingat adalah budaya.

Sebuah studi menunjukkan bahwa orang Amerika cenderung lebih baik dalam mengingat objek atau benda. Sedangkan orang Asia, terutama Asia Timur, lebih baik dalam mengingat orang.

BACA JUGA: Pria Bertestis Besar Lebih Suka Selingkuh

Hal itu diketahui dari penelitian terbaru yang dilakukan di Amerika Serikat (AS) dengan melibatkan 65 mahasiswa dari negeri Paman Sam dan negara-negara Asia Timur. Pada hari pertama dimulai penelitian, peserta disodori serangkaian gambar. Sedangkan pada hari kedua, partisipan disodori obyek berupa beberapa foto secara berulang-ulang.

Dari hasil penelitian yang dilakukan itu, ternyata partisipan yang berasal dari AS secara signifikan lebih baik dalam mengidentifikasi duplikat gambar dibandingkan dengan siswa yang berasal dari Asia Timur. Dalam percobaan lain juga menunjukkan bahwa orang Amerika lebih baik dari Asia Timur dalam hal mengidentifikasi adegan rinci, termasuk foto-foto kantor, dapur dan gambar lainnya.

BACA JUGA: Tetap Pede Berkulit Gelap

"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa orang Asia Timur ternyata lebih mampu mengingat latar belakang dan rincian kontekstual. Tapi studi ini menunjukkan bahwa hal tersebut tidak selalu terjadi. Ini mungkin karena memori Asia Timur lebih difokuskan pada konteks emosional dan detail sosial daripada detail visual," kata asisten profesor psikologi di Brandeis University, Angela Gutchess, seperti dilansir laman Counsel and Heal, Selasa (11/2).

"Budaya memang benar-benar mempengaruhi apa yang anda anggap penting atau tidak penting terkait hal yang terjadi di sekitar Anda," lanjutnya.

BACA JUGA: Anda Perokok? Rutinlah Screening untuk Deteksi Kanker Paru-Paru

Gutchess menambahkan, dengan budaya yang menghargai interaksi sosial, maka seseorang akan mengingat interaksi yang lebih baik dari budaya yang menghargai persepsi individu. Karena itu, budaya memang benar-benar membentuk memori seseorang.

Para peneliti mengatakan bahwa temuan tersebut dapat membantu meningkatkan hubungan diplomatik antarnegara yang memilki budaya yang berbeda.  "Jika kita dapat memahami bagaimana kita mengingat, kita dapat benar-benar memahami budaya satu sama lain lebih baik dan meningkatkan hubungan antarnegara yang lebih baik," pungkas Gutchess.(fny/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei: Seks Bebas Remaja Tertinggi di Bandung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler