jpnn.com, JAKARTA - Budayawan Mudji Sutrisno memuji pementasan karya monumental WS Rendra bertajuk teater Panembahan Reso di Teater Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1) malam.
Setelah menonton dari pukul 19.30 hingga 22.30 WIB, Mudji merasa teater ini berhasil tampil sangat maksimal secara keseluruhan.
BACA JUGA: Auri Jaya: Panembahan Reso Melampaui Ekspektasi
"Ditampilkan bagus. Mengalir dan enak sekali," kata Mudji di Teater Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1) malam.
Guru besar UI itu menyebut cerita yang diangkat Panembahan Reso masih relevan dengan zaman sekarang. Apalagi membahas tentang perebutan kekuasaan.
BACA JUGA: Marcella Zalianty Antusias Menonton Teater Panembahan Reso
"Ini pas sekali refleksi tentang kekuasaan. Cerminan di zaman sekarang. Saya jadi rindu Rendra," ujarnya.
Mudji juga memuji para pemain yang terlibat dalam teater Panembahan Reso. Terutama tiga lakon perempuan yang salah satunya yakni Maryam Suprada, anak dari WS Rendra.
"Mereka luar biasa, bisa tampil dramatis," pujiya.
Pementasan Panembahan Reso berlangsung meriah di Teater Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1) malam. 1.100 penonton memadati area pertunjukan.
Ide pementasan Panembahan Reso berasal dari Produser Eksekutif Auri Jaya. Dia tertarik mementaskannya karena setelah sukses pada era 80an namun teater itu tidak pernah lagi diadakan.
Lakon Panembahan Reso pernah dipentaskan selama tujuh jam di Istora Senayan Jakarta pada tahun 1986. Selama dua hari pementasan itu disaksikan sekitar 15.000 penonton. Setelah itu belum pernah ada lagi kelompok teater yang mementaskan lakon karya WS Rendra ini.
Sejumlah artis dan pemain teater dilibatkan dalam teater tersebut. Mereka adalah Whani Darmawan, Sha Ine Febriyanti, Gigok Anuraga, Djarot Budi Darsono, Kodok Ibnu Sukodok, Meong Purwanto, Dedek Witranto, Maryam Supraba, Sruti Respati, Ruth Mariani, Ucie Sucita, dan Dimas Danang. (mg3/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra