jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan langka antisipasi dan mitigasi terjadinya kepadatan lalu lintas kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok.
Budi Karya mengumpulkan sejumlah pemangku kepentingan di Kantor Pelindo II (IPC), Jakarta, Kamis (15/4).
BACA JUGA: Program Padat Karya Kemenhub, Senator: Wujud Sinergitas Komite II DPD RI dengan Mitra Kerja
Dia mengatakan, ada dua hal yang telah disepakati dalam rapat untuk menangani kepadatan di arus lalu lintas kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok.
“Penerapan Standard Operation Procedure (SOP) dan digitalisasi menjadi satu hal penting untuk mengatasi ketimpangan tersebut. Maka dari itu, Saya tugaskan Otoritas Pelabuhan dan Pelindo II untuk melaksanakannya dan mengkoordinasikannya dengan Bea Cukai,” kata Budi Karya dalam pernyataan pers di Jakarta, Kamis (15/4).
BACA JUGA: Kemenhub: Seluruh Moda Transportasi Dilarang Beroperasi Pada 6-17 Mei 2021
Budi Karya meminta adanya pengalihan kapal jika terjadi penumpukan jumlah kedatangan. Saat ini, Budi Karya menilai, ada ketimpangan antara pelabuhan satu, dua, dan tiga, yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok.
Dia juga meminta adanya penertiban dan penegakkan hukum pada perusahaan yang beroperasi tidak sesuai lahan dan zonasinya.
“Banyak sekali perusahaan yang menempati tidak sesuai dengan peruntukan lahan dan zonasinya, sehingga terjadi penumpukan di beberapa titik. Kami sudah berkoordinasi ke Gubernur DKI untuk menseleksi mereka serta menganjurkan mereka untuk beroperasi di daerah industri,” beber Budi Karya.
Selain itu, Dia meminta adanya koordinasi antar pemilik barang terkait arus lalu lintas, sehingga truk yang masuk membawa barang dapat keluar juga dengan membawa muatan, tanpa ada kekosongan.
Menurut dia, pada masa Lebaran ini angkutan logistik boleh bergerak leluasa, Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat melakukan pergerakan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan logistik saat ini.
“Kami ingin ada perbaikan dan ingin meningkatkan indeks logsitik supaya makin baik ,” kata Budi Karya.
Pertemuan tersebut dihadiri antara lain oleh Dirjen Perhubungan Laut Agus H. purnomo, Kepala BPTJ Polana B. Pramesti, Dirut Pelindo II Arif Suhartono, dan perwakilan dari asosiasi, serta instansi terkait lainnya.
Sebelumnya, telah terjadi penumpukan arus kendaraan pengangkut kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok beberapa waktu lalu. Diketahui, penyebabnya karena imbas dari terganggunya lalu lintas kapal yang terjadi di Terusan Suez, Mesir, akibat adanya kapal yang karam di wilayah tersebut. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Elvi Robia