Budi Muliawan Ajak Pemuda Tangkal Hoaks dengan Cara Ini di Medsos

Selasa, 02 November 2021 – 23:20 WIB
Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Setjen MPR Budi Muliawan saat berbicara di diskusi 'Peran Pemuda dalam Pembangunan' yang berlangsung di kampus Universitas Mahendradatta, Kota Denpasar, Bali, Senin (1/11). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, DENPASAR - Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Setjen MPR Budi Muliawan menyampaikan tantangan masa sekarang dengan era sebelum kemerdekaan memiliki persamaan, yaitu kesejahteraan dan pendidikan yang belum merata.

“Ini tugas bersama untuk mengatasinya,” kata Budi Muliawan saat menjadi pembicara pada diskusi yang mengangkat tema 'Peran Pemuda dalam Pembangunan'.

Diskusi tersebut merupakan rangkaian acara ‘Sarasehan Kehumasan MPR Tahun 2021, Menyapa Sahabat Kebangsaan’ yang berlangsung di kampus Universitas Mahendradatta, Kota Denpasar, Bali, Senin (1/11).

BACA JUGA: Sarasehan Kehumasan MPR, Arya Wedakarna Dukung Gerakan Bijak Bermedia Sosial

Dalam diskusi tersebut, Budi Muliawan menceritakan tentang kiprah pemuda melahirkan gagasan yang monumental, yaitu Kongres II Pemuda 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda.

“Sumpah Pemuda yang dideklarasikan menjadi benih lahirnya bangsa Indonesia,” jelasnya.

BACA JUGA: Ini Langkah Setjen MPR Mencegah Penyebaran Virus Corona

Sebelum lahirnya peristiwa 1928 itu, pemuda juga telah memberikan sumbangsih yang besar bagi bangsa ini dengan berdirinya Budi Utomo, organisasi yang mempunyai cita-cita untuk Indonesia merdeka.

"Dari semua yang dilakukan oleh para pemuda sejak 1908 menunjukkan kaum ini merupakan agen perubahan. Kita merdeka karena hasil perjuangan bukan pemberian,” paparnya.

Budi Muliawan juga menyoroti kemajuan teknologi informasi. Sisi positifnya kini penyebaran informasi menjadi lebih cepat.

BACA JUGA: Jangan Suuzan, Ini Pengakuan Terdakwa Hoaks Babi Ngepet di Depok

“Apa yang terjadi di Jakarta saat ini bisa langsung diketahui di Bali,” tuturnya.

Namun Budi lebih menekankan sisi negatif yang perlu menjadi perhatian bersama, yakni lewat media sosial munculnya orang-orang yang tidak bertanggungjawab menyebarkan berita hoaks.

“Kalau kita diam terhadap hoaks, berita bohong itu seolah-olah menjadi berita yang benar,” ungkapnya.

Karena itu, dia mengajak mahasiswa menjadi sahabat kebangsaan agar mengisi ruang-ruang yang ada di media sosial dengan sesuatu yang optimis dan benar.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Mahendradatta I Made Mulyawan Subawa menyampaikan tantangan yang dihadapi oleh pemuda saat ini ada tiga, yakni korupsi, ancaman perpecahan bangsa, dan berita hoaks. (mrk/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler