jpnn.com, JAKARTA - Founder Football Institute Budi Setiawan mengatakan anggapan adanya buzzer di belakang mantan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong (STY) terbukti dari hasil riset Drone Emprit.
Hasil riset analisis media sosial itu menunjukan ada akun bot yang terorganisir menyuarakan dukungan ke STY.
BACA JUGA: Budi Setiawan Ingatkan STY: Ikhlaslah dan Jangan Alihkan Perhatian
"Dari riset ini membuktikan tagar #STYstay itu menggunakan buzzer. Hasil riset ini hampir sama dengan riset Football institute yang menyebutkan ada kepentingan lain di luar sepak bola," kata Budi dalam diskusi paparan hasil riset Drone Emprit tentang Analisis Percakapan Sepak Bola di Media Sosial di Jakarta, Kamis (30/1).
Budi menjelaskan ada motif tertentu di balik ramainya cuitan dukungan STY yang dipecat dari kursi pelatih timnas Indonesia.
BACA JUGA: 4 Catatan Penting tentang STY, jadi Pelatih Timnas Indonesia karena Berjanji
"Padahal sudah dijelaskan, ini soal pertimbangan (pemecatan), tetapi, masih ramai. Itu patut dicurigai ada yang create (di media sosial)," kata Budi.
Menurutnya, iklim sepak bola di Indonesia sudah tidak sehat dari perdebatan pemecatan STY hingga muncul buzzer.
BACA JUGA: Saleh: Tidak Perlu Berpolemik terkait Pemberhentian STY
Selama ini, kata dia, banyak pendukung timnas yang terbawa arus dari citra yang selama ini dibangun STY.
"Ini efek dari proses pencitraan yang telah dibangun sekian tahun. Walaupun STY sudah enggak ada, masih tetap ramai. Apakah ini dicreate secara alamiah atau rekayasa, yang jelas sudah terbukti ada buzzer," kata dia.
Untuk itu, Budi menilai langkah PSSI sudah tepat memberhentikan kontrak STY.
Terlepas dari berbagai pertimbangan teknis soal kepemimpinan STY di Timnas Indonesia, Budi mengatakan iklim sepak bola di Indonesia diharapkan bisa kembali sehat.
"PSSI mengambil kebijakan tepat dan berani atau tidak populis menghentikan kontrak STY di tengah jalan. Terlepas dri berbagai pertimbangan dan ini diharapkan mengembalikan iklim suporter sepak bola sejati," kata dia.
Sementara itu, Analis Medsos Drone Emprit Slovenia Istiani mengatakan pembicaraan media sosial terbagi tiga kategori menanggapi pemecatan STY.
Pertama kategori dengan narasi Pro Shin Tae-yong, kedua Kontra Shin Tae-yong, dan ketiga narasi media dan akun info.
Dia menjelaskan isu STY diberitakan dalam 6.090 artikel dan 18.156 mentions,dan dibicarakan di media sosial sebanyak 14.478 mention.
Sentimen positif terhadap STY di media sosial dan media online, kata dia, didorong oleh pengakuan atas perubahan signifikan yang dibawa STY dalam performa Timnas Indonesia, dedikasi STY dalam membangun tim, serta pencapaian STY seperti membawa timnas ke final Piala AFF 2020 dan peningkatan performa di kualifikasi Piala Dunia.
Namun, Slovenia menyoroti ada tagar #STYstay yang cukup masif di media sosial X (Twitter). Selain dicuitkan akun organik dan publik, tagar ini dicuitkan akun bot. Drone Emprit mencurigai akun bot ini digerakkan terorganisir dengan narasi yang sama.
"Ada akun yang kami tangkap polanya sama. Tidak hanya di Twitter, tagar terorganisir ini banyak ditemukan di Instagram. Akun ini tidak bicara konteks, tetapi, lebih ke ampifikasi cuitan atau postingan, dia retweet atau komen untuk menaikkan engagement," kata Slovenia.
Dia menjelaskan biasanya akun ini tidak secara khusus membicarakan topik terkait sepak bola. Akun ini secara khusus membicarakan isu sepak bola ketika ada pemberitaan STY dipecat.
"Mereka tidak menyampaikan informasi yang kontekstual seperti akun-akun besar atau akun-akun influencer," jelasnya.
Sementara itu, untuk kategori kontra STY menarasikan soal kegagalan Timnas mencapai semifinal di Piala AFF 2024 yang dianggap berujung pada pemecatannya.
Kemudian kritik kurangnya kemampuan komunikasi STY dengan pemain, strateginya yang dianggap tidak efektif dan tidak sesuai dengan kebutuhan timnas, serta ketegangan antara pendukung dan penentangnya terkait kepemimpinan STY yang dianggap memanfaatkan buzzer.
"Untuk tagar #STYout itu ada dari akun publik secara umum yang memang melihat kinerja STY tidak cukup memuaskan. Jadi, mereka setuju dengan pendapat Erick Thohir, kemudian mereka mengamplifikasi statement Erick Thohir bahwa ada masalah komunikasi antara STY dengan para pemain, seperti itu," kata Slovenia. (rhs/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahmed Zaki pun Mengaku Tidak Tahu Siapa yang Membuat Pagar Laut di Tangerang
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti