Budiman Sudjatmiko: Lebih Banyak Muslim di PDIP Dibanding Pendukung Khilafah

Sabtu, 27 Juni 2020 – 12:22 WIB
Budiman Sudjatmiko. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menegaskan, lebih banyak muslim yang bernaung di partai berlambang banteng moncong putih, daripada pendukung khilafah, yang ingin menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pernyataan terbaru Budiman itu masih terkait dengan peristiwa pembakaran bendera PDIP oleh massa Aliansi Nasional Antikomunis NKRI (Anak NKRI) saat berunjuk rasa menolak RUU HIP di depan gedung DPR RI, Rabu (24/6).

BACA JUGA: Siapa Kelompok Trisila? Ini Jawaban Lugas Munarman FPI

Budiman mengawali kicauannya di media sosial Twitter dengan mencontohkan satu nama kader PDI Perjuangan yang kini duduk sebagai anggota DPRD Jawa Barat.

Kader bernama lengkap Muhammad Jaelani tersebut menyandang gelar pendidikan sarjana agama.

BACA JUGA: Bendera PDIP Dibakar, Karolin Margret Natasa Pimpin Apel Siaga, Simak Pernyataannya

"Kang Muhammad Jaenudin, Sarjana AGAMA, anggota Fraksi @PDI_Perjuangan DPRD Jabar. Lantas pendukung2 khalifah itu mencatut nama umat Islam u/ memusuhi PDI Perjuangan. Jauh lebih banyak Muslim di PDI Perjuangan drpd yg pro khilafah, yg mau menghancurkan NKRI," kicau @budimandjatmiko, Sabtu (27/6).

Pentolan aktivis'98 ini juga banyak meneruskan kicauan sejumlah tokoh terkait fitnah yang dialamatkan pada partai pimpinan Megawati Soekarnoputri, lewat Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).

BACA JUGA: Putri John Kei: Dulu Om Nus Dekat sama Kami Sekeluarga

Di antaranya, kicauan Zulfery Yusal Koto, atau lebih dikenal dengan panggilan Ferry Koto.

Aktivis gerakan koperasi dan pemberdayaan ekonomi rakyat ini mengingatkan generasi muda akan pengalaman masa lalu.

Menurut pegiat media sosial ini, di era Orde Baru sosok yang keislamannya tidak diragukan sekalipun, dapat dituding komunis.

Ferry membandingkan dengan kondisi yang dialami PDI Perjuangan saat ini.

"Untuk generasi milenial, dan generasi old yg buta sejarah, sy kasih tahu. Jangankan PDI Perjuangan, di era Orba, tokoh yg nyata2 tak diragukan keislamannya, HMI tulen sampai ke tulang2nya, alm kanda Adi Sasono bisa dituduh Komunis/simpatisan PKI. Tahu ndak kalian?," kicau @ferrykoto. (gir/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler