Buka-bukaan Data, Duit Perempuan Indonesia Luber-Luber, Nih Buktinya

Rabu, 22 Desember 2021 – 19:44 WIB
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membeberkan porsi investor perempuan di pasar modal tumbuh menjadi 38 persen dari total aset investor individu. Foto ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membeberkan data teranyar porsi investor perempuan di pasar modal tumbuh menjadi 38 persen dari total aset investor individu.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan aset investor perempuan di pasar modal saat ini mencapai Rp 234 triliun.

BACA JUGA: Mbak Ririe Dorong Kaum Perempuan Bersatu Wujudkan Indonesia Tangguh

"Meningkat dari Rp 181 triliun pada awal tahun 2021. Angka ini berdasarkan data KSEI," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam acara Capital Market Women Empowerment Forum secara daring di Jakarta, Rabu (22/12).

Melihat potensi tersebut, pemerintah bakal menggencarkan edukasi investasi untuk meningkatkan kemampuan perempuan. Perempuan dibidik bakal lebih paham literasi keuangan untuk makin mumpuni.

BACA JUGA: Mbak Puan: Greysia/Apriyani, Kalian Perempuan Tangguh Indonesia!

Selain itu, peranan perempuan sebagai investor Surat Berharga Negara (SBN) juga cukup dominan.

"Ini menunjukkan perempuan di Indonesia tidak hanya memiliki literasi, namun, keterampilan dalam mengelola keuangan, termasuk dalam berinvestasi," ungkap Sri Mulyani.

Menteri Keuangan Terbaik 2020 versi Global Markets itu mengatakan pemerintah terus menciptakan penguatan kapasitas dan kesempatan yang sama dalam pemberdayaan perempuan.

"Salah satunya melalui program PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Mekaar yang memberikan pinjaman kepada 10,8 juta pengusaha UMKM, yang didominasi wanita," beber Sri Mulyani.

Menkeu Sri Mulyani berharap agar seluruh upaya itu bisa terus ditingkatkan.

Pasalnya, saat ini perempuan kelas menengah yang memiliki sumber ekonomi cukup baik terus meningkat.

"Mereka tentu diharapkan mampu mengelola sumber dayanya secara produktif dan terus-menerus bisa menggunakan hasil investasinya untuk hal-hal yang juga sifatnya produktif," katanya.

Sri Mulyani membeberkan indeks inklusi keuangan perempuan di Indonesia saat ini cukup tinggi, yakni 75,15 persen, sedikit lebih rendah dari indeks inklusi keuangan laki-laki yang sebesar 77,24 persen.

"Namun, nyatanya indeks tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan indeks inklusi keuangan perempuan global yang sebesar 65 persen, dengan jarak yang cukup lebar dengan indeks inklusi laki-laki global, yaitu 72 persen," tegas Sri Mulyani. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler