Buka Hari Belanja Diskon, Jokowi: Pasar Indonesia Jangan Dikuasai Merek Asing

Kamis, 15 Agustus 2019 – 23:44 WIB
Presiden Jokowi membuka Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) dan Parade Merek Lokal Indonesia Tahun 2019, di The Hall Senayan City, Jakarta, Kamis (15/8). Foto: BPMI Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Ibu Negara Iriana menghadiri peresmian pembukaan Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) dan Parade Merek Lokal Indonesia Tahun 2019, di The Hall Senayan City, Jakarta, Kamis (15/8).

Dalam sambutannya, Presiden ketujuh RI itu mengaku senang melihat banyaknya produk lokal yang dipamerkan. Dia menekankan agar merek-merek lokal Indonesia bisa menguasai pasar dalam negeri bukan brand asing, mengingat Indonesia sendiri merupakan pasar yang sangat besar.

BACA JUGA: Presiden Terkesan dengan Mekanisasi Pertanian 5 Tahun Terakhir

BACA JUGA: Potret Ayu Alamanda, Paskibraka Cantik yang Pimpin Upacara di Istana

“Kita tahu pasar Indonesia ini gede sekali, pasar kita ini besar sekali. Jangan sampai pasar yang ada, yang besar ini, dikuasai oleh merek-merek luar. Jangan sampai. Saya titip ini. Tugas bapak dan ibu sekalian adalah mengisi pasar-pasar yang ada sehingga barang luar mau masuk sudah penuh,” kata Jokowi.

BACA JUGA: Muncul di Kongres PDIP, Apa Budi Gunawan yang Memboyong Prabowo Subianto?

Untuk itu, dia menginginkan agar ruang-ruang strategis di mal atau pusat perbelanjaan diprioritaskan untuk diberikan kepada merek-merek lokal, bukan untuk merek-merek dari luar negeri. Menurutnya, produk lokal Indonesia tidak kalah kualitasnya dengan barang dari luar negeri.

Presiden memberikan contoh di Australia, di mana produk-produk dalam negeri mereka selalu ditempatkan di posisi paling depan di sebuah mal.

BACA JUGA: Jokowi Berpotensi Korbankan Janji Politik Jika Kabulkan Keinginan Megawati

“Di Australia seperti itu. Di Australia itu cara mainnya seperti itu, produk-produk dalam negeri taruh di paling depan kalau ada mal. Kenapa kita enggak tiru strategi-strategi yang bagus seperti itu?” tuturnya.

Hal itu menurutnya juga bisa menjadi satu strategi dari mal-mal untuk membantu pemerintah agar barang-barang impor tidak membanjiri Indonesia, terutama saat perang dagang terjadi seperti sekarang. Dia juga mengajak seluruh masyarakat untuk mencintai produk buatan dalam negeri.

“Jadi sekali lagi, tolong kita mulai kecintaan kita terhadap produk-produk kita sendiri, terhadap produk-produk dalam negeri,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Jokowi memberikan dua tugas khusis kepada Ketua Himpunan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah. Pertama, untuk bekerja sama dengan pemilik mal agar merek-merek lokal bisa menempati posisi-posisi strategis.

“Ya itu tugas di dalam negerinya itu Pak Budi. Bisik-bisik sama pemilik mal, kalau pemilik malnya sulit-sulit ngomong ke saya. Produsen ini, produksi dalam negeri, yang kita produksi, pilih dong tempat yang paling baik. Jangan kebalik-balik,” tegasnya.

Kedua, mantan pengusaha mebel itu ingin agar produk-produk Indonesia yang sudah bagus dari segi merek, pengemasan, hingga kualitas, diseleksi dan dilakukan pengawasan kualitas sehingga bisa dibawa ke pasar luar negeri. Ia menambahkan, pemerintah akan membantu menyiapkan anggaran pemasaran.

BACA JUGA: PS Tira Persikabo vs Bali United: Aksi Unik Suporter Tuan Rumah Curi Perhatian

“Bisa saja misalnya cari mal yang strategis, misalnya di Kuala Lumpur, di Singapura, di Hong Kong, di Manila, di Vietnam. Cari mal yang tempatnya strategis, kuasai separuhnya, isi merek-merek kita. Pemerintah akan bantu,” katanya menjanjikan.

Untuk diketahui, ini merupakan tahun ketiga penyelenggaraan HBDI sejak dimulai pada tahun 2017 lalu. Ketua Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan, HBDI merupakan suatu upaya dari peretail offline untuk melakukan promosi secara bersama-sama.

“Tujuannya selain dari pada itu juga untuk meningkatkan perdagangan dalam negeri, membuat traffic kembali ke pusat perbelanjaan, mendatangkan turis-turis ke Indonesia,” kata Budihardjo.(fat/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Daftar Politisi dari Bali Berpeluang jadi Menteri


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler