Buka Kongres II Himperra, Ketua MPR Bamsoet Dorong Pemerataan Pembangunan Rumah Rakyat

Kamis, 07 Desember 2023 – 05:42 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet saat menyampaikan sambutan secara virtual dalam Kongres II Himperra di Jakarta, Rabu (7/12). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong pemerataan pembangunan rumah rakyat.

Hal itu disampaikan Bamsoet yang akrab disapa saat membuka Kongres II Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) di Jakarta, Rabu (6/12).

BACA JUGA: Himperra: Hidupkan Lagi Kementerian Perumahan Menuju Zero Backlog Indonesia Emas 2045

Pada kesempatan itu, dia menilai para pengembang perumahan yang menjalankan usahanya secara bijak patut dianggap sebagai 'pahlawan rumah rakyat'.

Hal ini mengingat pemerintah dengan komitmennya untuk merumahkan rakyatnya, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah, memerlukan dukungan dari pengembang, termasuk dari Himperra.

BACA JUGA: Terima Pengurus Himperra, Bamsoet Dorong Pemerataan Pembangunan Rumah Tinggal

Peran aktif asosiasi pengembang, swasta, serta perbankan sangat penting, mengingat dana APBN untuk perumahan sangat terbatas sehingga belum mampu menyelesaikan seluruh kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Terlebih backlog (kekurangan pemenuhan kebutuhan) perumahan yang terus bertambah setiap tahunnya.

"Tahun ini, backlog perumahan mencapai 12,7 juta rumah," kata Bamsoet dalam sambutan virtual dalam Kongres II Himperra di Jakarta, Rabu (7/12).

Padahal, kata Bamsoet, Pasal 28H Ayat 1 UUD 1945 mengamanatkan setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.

"Pasal ini menegaskan bahwa tempat tinggal adalah kebutuhan fundamental rakyat yang dijamin dan dilindungi oleh Konstitusi," tegasnya.

Dia menyebutkan pada 2020 lalu, jumlah rumah tangga yang memiliki rumah sendiri mencapai 80,1 persen.

Setahun kemudian meningkat menjadi 81,08 persen, dan kembali meningkat pada 2022 menjadi 83,99 persen.

Jika diasumsikan jumlah penduduk pada tahun 2022 adalah 275,3 juta, ada sekitar 44 juta penduduk yang belum memiliki rumah sendiri.

"Pada tahun 2015 yang lalu, pemerintah telah mencanangkan Program Sejuta Rumah sebagai salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap perumahan," terangnya.

Sejak dicanangkan pada 2015, Program Sejuta Rumah yang dijalankan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan target pembangunan 1 juta rumah per tahun, baru betul-betul terealisasi pada tahun 2018, dengan capaian 1,13 juta unit.

"Angka ini kemudian meningkat pada tahun berikutnya dengan capaian 1,25 juta unit," jelas Bamsoet.

Dari 2015-2021, kata Bamsoet. walaupun sempat diterpa pandemi Covid-19, realisasi Program Sejuta Rumah telah mencapai 6,87 juta unit rumah.

Namun menurutnya angka ini belum sepenuhnya mampu menekan angka backlog perumahan.

Kondisi tersebut semakin diperburuk oleh tingginya angka urbanisasi.

Saat ini, sekitar 56,7 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan.

Diakui Bamsoet, memang tidak mudah menyelesaikan masalah perumahan ini, apalagi jika melihat angka backlog perumahan.

Namun menurut Bamsoet, ini jadi tantangan tersendiri, khususnya Himperra.

"Di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil karena terkena dampak pandemi, dan juga perekonomian global yang juga kurang kondusif, 'memaksa' pengembang perumahan untuk menata strategi dan bekerja lebih keras lagi," pungkas Bamsoet.

Sebagai informasi, turut hadir pada kongres tersebut, antara lain Ketua Umum Himperra Endang Kawidjaja, Plh Ketua Umum KADIN Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal, serta Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN Suyus Windayana. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler