Buka Puasa Bersama, GSP Perkuat Silaturahmi Setelah Berjuang Bersama di Pilpres 2024

Jumat, 22 Maret 2024 – 23:21 WIB
Ketua Umum Gerakan Sekali Putaran (GSP) M Qodari saat mengadakan silaturahmi dan buka puasa bersama di Sekretariat Nasional GSP di Jalan Tegal Parang Selatan I No. 37, Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (22/2/2024). Foto: Humas GSP

jpnn.com, JAKARTA - Ratusan sukarelawan dari Gerakan Sekali Putaran (GSP) dan relawan eks Jokowi Prabowo (Jokpro) mengadakan silaturahmi dan buka puasa bersama di Sekretariat Nasional GSP di Jalan Tegal Parang Selatan I No. 37, Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Ketua Umum Gerakan Sekali Putaran (GSP) M Qodari mengatakan diadakannya kegiatan ini setidaknya ada dua hal yang melatarbelakanginya.

BACA JUGA: Ajak Masyarakat Dukung Prabowo-Gibran, GSP Banyuasin Targetkan Menang Pilpres Sekali Putaran

Pertama, yaitu bermaksud untuk kembali merajut silaturahmi antar relawan di momentum bulan suci Ramadan ini.

“Pertama kami sebagai tuan rumah mengucapkan terima kasih atas kehadiran bapak ibu sekalian di ruangan ini terkait acara pada hari ini pertama-tama tujuannya adalah buka puasa bersama dan saya percaya bahwa bulan puasa bukan cuman sekadar untuk melatih diri tetapi juga untuk melatih silaturahmi,” ujar Qodari, Jumat (22/3/2024).

BACA JUGA: Qodari Sebut Gibran Rakabuming Raka Potensial Jadi Calon Ketum Golkar

“Melatih silaturahmi yang biasanya enggak ketemu atau jarang bertemu. Enggak pernah bertemu, tetapi bulan puasa biasanya bertemu, minimal teman-teman waktu SMP, SMA, kuliah yang hari-harinya sibuk dengan pekerjaan, sibuk dengan keluarga. Namun, begitu bulan Ramadan ketemu momentum untuk bersama-sama acara buka puasa itu yang pertama,” ujar Qodari.

Kedua, Qodari mengatakan momen buka puasa bersama ini terlaksana selain karena hubungan kekeluargaan secara pribadi juga memperkuat perjuangan dan kesamaan pandangan terkait memenangkan calon presiden dan calon wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

BACA JUGA: M Qodari: Tuduhan Algoritma Pengunci Suara Ganjar 17 Persen Mudah Dibantahkan

“Yang kedua kita yang ada di tempat ini notabene tali pengikatnya selain hubungan-hubungan yang bersifat pribadi adalah Pak Prabowo dan Mas Gibran atau tambah lagi dengan Pak Jokowi. Khususnya kalau bicara tempat ini karena tempat ini dahulu adalah markasnya gerakan Jokpro, Jokowi-Prabowo garis miring gerakan Jokowi 3 periode,” paparnya.

“Jadi, teman-teman yang ada di tempat ini yang sudah pernah ke tempat ini dari lama itu adalah teman-teman aktivis Jokpro yang ketuanya waktu itu adalah Mas Baron Danardono,” imbuhnya.

Lebih lanuut, Qodari memaparkan meskipun gerakan Jokowi Prabowo sudah secara maksimal dilakukan tetapi belum tergapai, namun tidak pernah patah arang kemudian bertransformasi menjadi relawan GSP.

“Memang Pak Jokowi tiga periode, amendemen presiden tiga periode tidak tercapai tetapi memang betul bahwa dalam hidup tugas manusia itu adalah berusaha atau ikhtiar hasil itu prerogatif yang maha kuasa. Tugas kita adalah syariat hasil adalah makrifat dan semua proses politik itu melalui mekanisme yang namanya terbentur, terbentur dan terbentuk,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Qodari menjelaskan pada akhirnya usaha dari para relawan yang tadinya memperjuangkan 3 periode ditakdirkan menjadi 6 periode.

“Pada hari ini Mas Baron dan teman-teman yang ingin agar pembangunan terus berlanjut Indonesia maju terus berjalan. Tadinya mengejar tiga periode, alhamdulillah ternyata ditakdirkan Tuhan untuk mendapatkan enam periode ya selamat kepada Mas Baron dan teman-teman,” katanya.

Enam periode itu, Qodari menjelaskan, jabatan Presiden Jokowi selama 2 periode, ditambah prediksi Prabowo Subianto menjabat presiden selama 2 periode dan juga Gibran Rakabuming Raka yang nantinya juga menggantikan Prabowo menjadi presiden selama 2 periode.

“Realitasnya pada hari ini bisa jadi ya minta 3 dapat 6, 2 periode Pak Jokowi, 2 periode Prabowo dan 2 periode Gibran. Saya sudah ngomong di podcast, Gibran itu suatu saat menjadi Presiden Republik Indonesia dan sekarang kalau Mr. Q ngomong orang pada hati-hati karena biasanya kejadian,” katanya.

Menurut Qodari, Gibran menjadi presiden bukan tidak mungkin berkaca dari sejarah majunya negara Singapura menjadi negara maju.

“Menurut saya itu sesuatu yang amat sangat mungkin ya. Jadi, kalau kita lihat sejarah perjalanan sejarah Singapura biasanya sebagian negara yang dianggap maju lepas dari ukurannya ternyata memang kunci keberhasilan pembangunan menjadi negara maju itu bukan cuma sekedar agenda pembangunan tapi kontinuitas dari komitmen pembangunan,” urainya.

“Tidak ada yang membantah di dunia ini bahwa peletak dasar kemajuan Singapura namanya Lee Kuan Yew dan peletak kemajuan di Indonesia namanya Jokowi. Nah, Lee Kuan Yew ketika sudah turun dilanjutkan oleh seorang tokoh perdana menteri namanya Goh Chok Tong. Nah pada hari ini dipimpin Lee Hsien Loong putranya dari Lee Kuan Yew,” ujar Qodari.

Qodari menjelaskan peta Indonesia menjadi negara maju atau mewujudkan Indonesia Emas 2045 sudah mulai terlihat, yang nantinya diprediksi akan dihantarkan oleh putra sulung Presiden Jokowi yaitu Gibran Rakabuming Raka.

“Jadi, kita dengan mudah bisa membayangkan rutenya Indonesia menjadi negara maju, Indonesia Emas 2045 bukan hil mustahal, 10 tahun ke depan Pak Prabowo 2024-2034 dan 10 tahun kemudian 2034-2044 ya nantinya artinya di depan mata 2045 adalah Mas Gibran,” ujar Qodari.

“Jadi, Indonesia maju 2045, Indonesia negara besar ekonomi nomor 4 di dunia negara maju dihantarkan oleh Gibran Rakabuming Raka mudah-mudahan. Amin ya rabbal alamin,” pungkas Qodari.(fri/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler