jpnn.com, PONOROGO - Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim) dikenal dengan wisata atraksi reog. Tidak hanya itu, kabupaten berjuluk Kota Reog ini juga memiliki potensi mengembangkan desa.
Nah, dua potensi inilah yang menjadi pembahasan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, saat melakukan kunjungan kerja sekaligus buka puasa bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko di Pringitan yang juga Rumah Dinas Bupati Ponorogo, Selasa (20/4).
BACA JUGA: Respons Cepat, Kemensos Siapkan Reunifikasi L Kepada Keluarga di Ponorogo
LaNyalla yang hadir bersama Senator asal Sulawesi Selatan Andi Ihsan dan Senator asal Aceh Fahrul Razy itu mengatakan, DPD RI selalu menggaungkan pentingnya menghidupkan kekuatan ekonomi desa.
Menurut LaNyalla, desa merupakan instrumen terkecil pemerintahan dari sebuah negara yang harus maju dan makmur.
BACA JUGA: LaNyalla Mengajak Himpunan Artis Pengusaha Bersama-sama Memerangi Pandemi Covid-19
“Maka desa juga harus menjadi kekuatan ekonomi. Mengapa kekuatan ekonomi penting? Karena isu strategis daerah saat ini bukan soal otonomi daerah saja," katanya.
Menurut LaNyalla, ada tiga isu strategis lain yang tak kalah penting. Pertama, percepatan pembangunan daerah.
BACA JUGA: Ketua DPD RI Minta Pemerintah Tegur TikTok, Ada Apa?
Kedua, peningkatan indeks kemandirian fiskal daerah. Ketiga, kesejahteraan serta kemakmuran masyarakat di daerah.
LaNyalla berujar dengan latar belakang aktivis organisasi, Bupati Sugiri Sancoko seharusnya mampu mewujudkan desa-desa di Ponorogo menjadi kekuatan ekonomi.
“Ponorogo yang yang memiliki 281 desa, seharusnya dapat memanfaatkan dana desa dari pemerintah pusat untuk membangun kekuatan ekonomi desa," ujar LaNyalla.
Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur (Jatim) itu mengatakan, Ponorogo harus mengejar ketertinggalan, dengan terus menghadirkan terobosan.
Sebab, ujar LaNyalla, indeks kemandirian fiskal Kabupaten Ponorogo di Jatim masih tergolong rendah atau berada di angka 0,12 IKF.
Masih bertengger di antara kabupaten-kabupaten di Pulau Madura, Magetan, Ngawi, Blitar, Pacitan, dan Bojonegoro.
“Masih jauh di bawah Kabupaten Sidoarjo, Jombang dan Mojokerto," ungkapnya.
Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu mengatakan tugas tersebut menjadi pekerjaan rumah yang serius yang harus dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
Oleh karena itu, LaNyalla mengatakan untuk menghidupkan perekonomian, maka Ponorogo harus memaksimalkan potensi pariwisata. Menurut dia, pariwisata Ponorogo seharusnya mampu menjadi trigger ekonomi.
“Terutama bila Ponorogo mampu memperbesar dan meningkatkan skala Festival Reog Ponorogo atau Grebeg Suro dengan standar internasional," katanya.
Menurutnya, Reog sebagai warisan budaya nusantara sudah seharusnya mampu dikemas menjadi festival tahunan yang lebih besar, sekelas dengan Rio De Janeiro Carnival di Brazil.
Festival itu bisa dikemas menjadi satu dengan paket sejumlah destinasi wisata lain yang ada di Ponorogo.
“Seperti telaga Ngebel, air terjun Widodaren, air terjun Sunggah, gunung Bedes, bukit teletabis, gunung beruk, gua lowo, hutan pinus nongko ijo, dan bukit batu kapur," kata LaNyalla.
Hanya saja, Ponorogo harus membangun konektivitas transportasi, dan menyiapkan sarana akomodasi.
Intinya, LaNyalla menegaskan, pendapatan asli daerah atau PAD akan meningkat apabila pendapatan domestik regional bruto atau PDRB daerah mengalami peningkatan.
"PDRB bisa meningkat apabila ada aktivitas ekonomi di daerah,” katanya.
Jadi, lanjut LaNyalla, tugas utama kepala daerah adalah memastikan dan mendorong serta memfasilitisasi agar aktivitas ekonomi berjalan.
“Saya di DPD RI sebagai wakil daerah tentu akan menyerap dan memperjuangkan aspirasi daerah agar mendapat atensi dan perhatian dari pemerintah pusat," katanya.
Mantan ketua umum PSSI itu meminta pemda khususnya kepala daerah untuk berpikir out of the box demi memastikan aktivitas ekonomi berjalan di wilayahnya.
"Dengan begitu, sinergi ini akan bertemu, sehingga akan membawa manfaat bagi masyarakat dan seluruh stakeholder di daerah," tukasnya.
Bupati Sugiri berterima kasih atas kunjungan ketua DPD RI.
Dia berharap Ponorogo mendapat perhatian lebih dari pemerintah pusat, terkait konektivitas dan infrastruktur jalan.
“Untuk itu, kami menitipkan aspirasi dalam bentuk surat tertulis terkait dengan kebutuhan Kabupaten Ponorogo, terutama menyangkut infrastruktur jalan nasional untuk mendukung konektivitas,” pungkas Sugiri didampingi Sekda Ponorogo Agus Pramono. (*/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy