jpnn.com, MEDAN - Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa membeberkan sembilan lompatan besar yang menjadi terobosan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan.
Sembilan terobosan adalah Transformasi BLK, Link and Match Ketenagakerjaan, Transformasi Perluasan Kesempatan Kerja, Pengembangan Talenta Muda, Perluasan Penempatan PMI, Visi Baru Hubungan Industrial, Reformasi Pengawasan, Pengembangan Ekosistem Digital Ketenagakerjaan dan Reformasi Birokrasi.
BACA JUGA: Kemenaker Sambut Baik Agenda Kerja Tripartit Nasional
Menurut dia, ada dua lompatan yang terkait langsung dan harus menjadi perhatian FKLPI, yaitu Transformasi BLK dan Link and Macth Ketenagakerjaan.
Transformasi BLK diarahkan untuk melakukan perubahan secara total BLK menjadi pusat pengembangan vokasi yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.
BACA JUGA: Kemenaker Terapkan 2 Reformasi Dukung Pembangunan SDM Terampil di Era Jokowi
Sedangkan Link and Match Ketenagakerjaan diarakan untuk mengintegrasikan proses pelatihan, sertifikasi dan penampatan tenaga kerja dalam satu tarikan nafas.
"Untuk mengawal link and match ini Kementerian Ketenagakerjaan telah membentuk unit kerja baru yaitu Pusat Pasar Kerja", kata Caswiyono saat membuka Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dan Industri (FKLPI) Sumatera Utara tahun 2021 beberapa waktu yang lalu.
BACA JUGA: Program TKM Kemenaker Bantu Pekerja Perempuan Bertahan di Masa Pandemi
Caswiyono menyampaikan apresiasi sinergitas antara FKLPI Sumut dengan Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Medan yang telah terjalin dengan baik.
"Saya mendengar FKLPI Sumatera Utara ini bagus dan punya hubungan sangat harmonis dan sinergis dengan BBPLK Medan. BBPLK Medan juga salah satu BLK terbaik di Indonesia," ungkap dia.
Caswiyono menambahkan, kegiatan Rakor FKLPI Sumut merupakan salah satu agenda penting untuk mempertemukan antara supply dan demand ketenagakerjaan dalam rangka mengatasi mismatch yang telah lama terjadi di Indonesia.
Selain itu, sinergitas antar stakeholder juga merupakan kunci untuk menyambut future jobs yang merupakan dampak dari revolusi industri di masa mendatang.
"BLK harus menyediakan pelatihan untuk future jobs dengan cara melatih pekerjaan-pekerjaan yang berorientasi ke masa depan dan yang dibutuhkan oleh industri agar orang-orang yang dilatih oleh BLK benar-benar dapat terserap di dunia kerja," pesan anggota Dewan Pelatihan Kerja Nasional itu dalam sambutannya.
Dia juga mengusulkan, kolaborasi BLK dengan pelaku usaha dalam FKLPI tidak saja digelar dalam forum-forum formal.
"Saya kira forum-forum formal perlu terus dilakukan, tapi jauh lebih penting adalah forum substantif yang tidak harus formal namun dapat memberikan dampak terhadap pengurangan pengangguran di Indonesia," kata dia.
Kepala BBPLK Medan, Muhammad Ali menambahkan pihaknya akan terus memperkuat kerja sama dan dukungan dengan industri, khususnya yang tergabung dalam FKLPI dalam rangka bersama-sama memastikan mengawal penciptaan tenaga kerja kompeten di Sumatera Utara.
"Dukungan dari industri diharapkan mulai dari penyusunan program pelatihan yang menjadi kebutuhan industri, proses rekrutmen peserta pelatihan, pelaksanaan pelatihan dan sertifikasi, sampai dengan penempatan,"ujar dia.
Kegiatan dihadiri oleh pengurus dan anggota FKLPI Sumatera Utara, para ketua asosiasi pengusaha, dan para pelaku dunia usaha dan dunia industri, serta stakeholder terkait dengan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia