jpnn.com, TIDORE - Wakil Presiden Ma'aruf Amin mengatakan Maluku Utara dikenal dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, khususnya rempah.
Aktivitas yang dilakukan di masa lampau membuat jalur perdagangan rempah semakin ramai di Bumi Moloku Kie Raha itu.
BACA JUGA: Wapres: Pemilu yang Akan Datang Tidak Membuat Kita Terpecah
Oleh karena itu, Wapres Ma'Aruf Amin menyebutkan Maluku Utara sebagai titik awal pergerakan jalur rempah dunia.
“Maluku Utara adalah Titik Nol dari Jalur Rempah Dunia,” ujar Wapres dalam sambutannya pada Pembukaan Seminar Nasional Melacak Jalur Peradaban Rempah Dunia yang diselenggarakan di Kantor Wali Kota Tidore Kepulauan, Tidore Kepulauan, Kamis (11/5).
BACA JUGA: Wapres: Pemilu yang Akan Datang Tidak Membuat Kita Terpecah
Menurut Wapres, wilayah Maluku Utara merupakan bagian penting dari perjalanan sejarah Jalur Rempah Nusantara.
Sehingga kejayaan sebagai jalur rempah di masa lampau menjadi pemantik semangat dalam membangun kembali kejayaan rempah di Maluku Utara.
BACA JUGA: Wapres Maruf Amin Bertakziah di Rumah Duka Menantunya Rapsel Ali
“Kesuksesan masa silam hendaknya bukan semata hikayat untuk anak dan cucu kami, melainkan juga menjadi pengobar semangat untuk menghidupkan kembali kejayaan Bumi Maluku Utara,” jelas Wapres.
Lebih lanjut, Wapres mengungkapkan rempah tidak hanya sebagai komoditas unggulan bidang ekonomi, tetapi menjadi bagian dari sejarah peradaban yang plural.
“Saya memandang bahwa rempah ini tidak hanya sekadar komoditas unggulan ekonomi global,” tutur Wapres.
“Lebih jauh dari itu, rempah adalah bangunan sejarah peradaban yang plural,” tambahnya.
Wapres meyakini Jalur Rempah berperan besar sebagai gerbang utama pertukaran antarbudaya yang berdampak semakin bertambahnya kekayaan peradaban untuk kemajuan wilayah.
“Saya yakin Jalur Rempah menjadi gerbang pertukaran antarbudaya dan ilmu pengetahuan yang mewadahi berbagai konsep, gagasan, dan praktik,” terang Wapres.
Di sisi lain, Wapres menuturkan rempah menjadi jalur masuknya kebudayaan dan keberagaman di tanah air yang berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu.
“Saya memaknai rempah sebagai jalan kebudayaan, jalan keberagaman, dan jalan toleransi bagi keberagaman suku, etnik, agama, dan kelompok sosial di Indonesia selama ratusan tahun,” kata dia.
Wapres menekankan pentingnya revitalisasi jalur rempah di Maluku Utara sebagai upaya meningkatkan nilai tambah dengan pola hilirisasi ekonomi berbasis masyarakat.
“Agenda revitalisasi rempah di Maluku Utara adalah sebuah keniscayaan yang harus menjadi prioritas pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan,” ucap Wapres.
“Diperlukan intervensi yang terpadu dan terintegrasi dari hulu ke hilir untuk melihat rempah sebagai komoditas ekspor yang memiliki nilai tambah dengan pola hilirisasi ekonomi yang berbasis masyarakat,” imbuhnya.
Wapres mengajak para pemangku kepentingan untuk menyukseskan rencana jalur rempah sebagai warisan budaya UNESCO 2024.
“Saya mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi memperjuangkan agenda jalur rempah sebagai warisan budaya UNESCO pada tahun 2024,” tutup Wapres. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendes PDTT Punya Banyak Program Afirmasi Memberdayakan Masyarakat
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian