jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha Djumaryo merasa tidak setuju atas anggapan publik yang menyatakan bahwa artis digaet ke dunia politik karena memiliki banyak penggemar.
Menurut Giring, pada dasarnya artis memiliki empat modal kuat di luar keterkenalan, untuk menjadi politikus handal.
BACA JUGA: Siapa yang Menceburkan Bro Giring ke Dunia Politik?
Modal pertama yakni terkait profesionalitas yang terbalut dengan kedisiplinan.
"Hampir semua, hampir enggak mungkin musisi telat. Pasti bangunnya pagi. Sampai venue on time, di atas panggung on time," kata Giring di program NGOMPOL (Ngomongin Politik) yang tayang di channel YouTube JPNN.com, Senin (28/9).
BACA JUGA: Giring PSI Pengin jadi Presiden, Ruhut Sitompul: Dia Adik Saya
Modalnya berikutnya, Giring menyinggung tentang jiwa melayani. Jiwa itu yang pada akhirnya sangat diperlukan seseorang untuk terjun ke dunia politik.
"Hampir semua public figure, jiwanya mau membahagiakan orang dan melayani orang," beber eks vokalis Nidji itu.
BACA JUGA: Vanessa Angel: Sekarang Lebih Mikir sih
Bapak dua anak ini menyebut kreativitas sebagai modal lainnya untuk artis terjun ke dunia politik. Bagi Giring, tidak mungkin artis bertahan di industri hiburan tanpa membarui karya.
"Bayangkan kreativitas itu dipakai untuk membuat kebijakan atau keputusan atau UU. Itu pasti akan signifikan," ungkap pelantun Laskar Pelangi itu.
Modal terakhir, kata Giring, setiap orang pada dasarnya dilahirkan sebagai pemimpin. Dalam politik, seorang pemimpin perlu mengatur dengan baik agar roda pemerintahan berjalan lancar.
Pada dasarnya kita itu adalah pemimpin. Saya di atas panggung biasa memimpin ribuan orang, di peruhaaan biasa memimpin," ujar dia.
"PSI mengajak saya bukan karena saya seorang vokalis. Tujuan kami di PSI adalah bagaimana setiap kadernya bisa menjadi negarawan, bukan politisi, kedua adalah bagaimana kami di PSI ini adalah public servent, bukan pejabat," pungkas Giring.(ast/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan