BARCELONA - Dinginnya udara Selasa (12/3) malam atau Rabu (13/3) dinihari WIB di Nou Camp (Siaran langsung SCTV pukul 02:45), markas Barcelona sepertinya tidak akan berpengaruh pada duel superpanas nan membara antara tuan rumah Barcelona versus AC Milan dalam second leg babak 16 Besar Liga Champions 2012/2013.
Apakah kemenangan 2-0 yang diraih I Rossonerri -julukan Milan- pada pertemuan pertama di San Siro, 21 Februari silam bakal jadi jaminan untuk lolos ke perempat-final? Itulah yang sedang ditunggu-tunggu dan diharap-harap cemas oleh fans Milan.
Kemenangan tersebut sebenarnya dipandang sebagai prestasi yang luar biasa, jika dikaitkan dengan performa Milan yang tidak terlalu bagus di awal musim, meski di sepanjang tahun 2013 tim besutan allenatore Massimiliano Allegri itu belum pernah kalah dari 10 laga terakhir di Serie A.
Tabungan dua gol semestinya sebuah modal besar. Tapi, kali ini I Diavolo -julukan lain Milan- akan menghadapi Blaugrana -julukan Barcelona- di markasnya. Dan El Barca tetaplah El Barca, meski mereka kalah tiga kali dari lima pertandingan terakhirnya di semua kompetisi, tak ada alasan buat Milan untuk meremehkan kekuatan Lionel Messi dkk.
Kesalahan sedikit saja bisa berakibat fatal buat Milan. Salah strategi, kekeliruan passing antar pemain, bisa seketika menghanguskan tabungan kemenangan itu. Belum lagi tekanan hebat dari publik Catalan, yang sudah barang tentu tak mau tim mereka terdepak lebih cepat dari kompetisi Antar Klub tertinggi di Eropa tersebut.
Musim lalu Milan merasakan sulitnya bermain di Nou Camp. Di fase grup, pasukan Massimiliano Allegri memang bisa menahan Barcelona 2-2 pada 13 September 2011. Tapi pada second leg perempat-final, anak-anak Milan kalah 1-3 di sana dan terpaksa menyingkir karena pada first leg di San Siro, mereka hanya sanggup bermain imbang 0-0.
Di sisi Barca, asisten pelatih Jordi Roura masih harus membuktikan kemampuannya tanpa Tito Vilanova, meski sang pelatih utama berada di tribun penonton sambil menghubungi Jordi lewat telepon genggam.
Tiga kekalahan terakhir membuat Barca seolah-olah lebih lemah atau setidaknya lebih terlihat celah kelemahannya. Bagusnya, Cesc Fabregas dkk mulai bangkit setelah menggasak tuan rumah Deportivo La Coruna 2-0 akhir pekan lalu di La Liga.
Namun tetap saja, menjebol gawang Milan bukan perkara mudah. Mental pemain Barcelona yang bakal berbicara di laga ini. Para pemain Blaugrana memang sudah sesumbar semangat dan determinasi mereka sudah kembali pasca mengalahkan La Coruna.
Diperkirakan, kembalinya Xavi Hernandez di lini tengah El Barca bisa menjadi kartu as tim raksasa Catalonia itu untuk menumbangkan Milan. Pada tiga kekalahan terakhir Barcelona, Xavi ikut main karena cedera panjang. Andres Iniesta dan Cesc Fabregas seperti kehilangan partner sejati saat menerapkan gaya tiki-taka alias ada yang hilang dari puzzle mereka. (sbn)
Apakah kemenangan 2-0 yang diraih I Rossonerri -julukan Milan- pada pertemuan pertama di San Siro, 21 Februari silam bakal jadi jaminan untuk lolos ke perempat-final? Itulah yang sedang ditunggu-tunggu dan diharap-harap cemas oleh fans Milan.
Kemenangan tersebut sebenarnya dipandang sebagai prestasi yang luar biasa, jika dikaitkan dengan performa Milan yang tidak terlalu bagus di awal musim, meski di sepanjang tahun 2013 tim besutan allenatore Massimiliano Allegri itu belum pernah kalah dari 10 laga terakhir di Serie A.
Tabungan dua gol semestinya sebuah modal besar. Tapi, kali ini I Diavolo -julukan lain Milan- akan menghadapi Blaugrana -julukan Barcelona- di markasnya. Dan El Barca tetaplah El Barca, meski mereka kalah tiga kali dari lima pertandingan terakhirnya di semua kompetisi, tak ada alasan buat Milan untuk meremehkan kekuatan Lionel Messi dkk.
Kesalahan sedikit saja bisa berakibat fatal buat Milan. Salah strategi, kekeliruan passing antar pemain, bisa seketika menghanguskan tabungan kemenangan itu. Belum lagi tekanan hebat dari publik Catalan, yang sudah barang tentu tak mau tim mereka terdepak lebih cepat dari kompetisi Antar Klub tertinggi di Eropa tersebut.
Musim lalu Milan merasakan sulitnya bermain di Nou Camp. Di fase grup, pasukan Massimiliano Allegri memang bisa menahan Barcelona 2-2 pada 13 September 2011. Tapi pada second leg perempat-final, anak-anak Milan kalah 1-3 di sana dan terpaksa menyingkir karena pada first leg di San Siro, mereka hanya sanggup bermain imbang 0-0.
Di sisi Barca, asisten pelatih Jordi Roura masih harus membuktikan kemampuannya tanpa Tito Vilanova, meski sang pelatih utama berada di tribun penonton sambil menghubungi Jordi lewat telepon genggam.
Tiga kekalahan terakhir membuat Barca seolah-olah lebih lemah atau setidaknya lebih terlihat celah kelemahannya. Bagusnya, Cesc Fabregas dkk mulai bangkit setelah menggasak tuan rumah Deportivo La Coruna 2-0 akhir pekan lalu di La Liga.
Namun tetap saja, menjebol gawang Milan bukan perkara mudah. Mental pemain Barcelona yang bakal berbicara di laga ini. Para pemain Blaugrana memang sudah sesumbar semangat dan determinasi mereka sudah kembali pasca mengalahkan La Coruna.
Diperkirakan, kembalinya Xavi Hernandez di lini tengah El Barca bisa menjadi kartu as tim raksasa Catalonia itu untuk menumbangkan Milan. Pada tiga kekalahan terakhir Barcelona, Xavi ikut main karena cedera panjang. Andres Iniesta dan Cesc Fabregas seperti kehilangan partner sejati saat menerapkan gaya tiki-taka alias ada yang hilang dari puzzle mereka. (sbn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fokus Kunci Messi
Redaktur : Tim Redaksi