MEDAN - Malaysia Airlines hampir saja mencetak sejarah baru sebagai pesawat pertama yang mendarat di Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA), sebagai bandara baru yang belum dioperasionalkan. Diduga, radar Bandara KNIA yang sudah berfungsi terbaca sebagai Bandara Polonia, Medan.
Peristiwa Malaysia Airlines itu salah arah untuk pendaratan itu terjadi, Sabtu (18/5) pukul 15.30 WIB. Pada saat itu, Malaysia Airlines (MAS) berangkat dari Kualalumpur menuju Bandara Polonia Medan, tapi arah pendaratannya ke Bandara KNIA.
Menyikapi itu, Kepala Otoritas Bandara Udara Wilayah II Abdul Hani membenarkan kejadian tersebut, walaupun dirinya belum mengetahui dengan pasti apa penyebab terjadinya kesalahan pendaratan tersebut.
"Nanti saya kasih tahu lebih lanjut bila saya sudah dapat hasil dari penyelidikan," ujarnya kepada Sumut Pos (Grup JPNN), Senin (20/5).
Dia menerangkan, pesawat MAS tidak sempat mendarat, hanya mendekati approch atau situasi saat pesawat memutar di atas runway bandara. Kondisi itu yang dialami pesawat Malaysia Airlines di atas landasan pacu Bandara Internasional Kuala Namu.
"Pilot pesawat Malaysia Airlines tersebut terbang kemungkinan dari Kuala Lumpur (Malaysia). Mengetahui ada kesalahan, pilot segera melapor ke Air Traffic Control (ATC) Bandara Polonia," ujarnya.
Ada kemungkinan terjadinya kesalahan tersebut, dikarenakan antara Kualanamu dan Polonia berada dalam satu jalur, dan koordinatnya hampir sama. "Jaraknya juga sangat dekat, sekitar 5 nautical mile. Dan kedua radar ini sama-sama aktif. Tapi, saya tegaskan, saya tidak dapat berspekulasi," tambahnya.
Bila melalui jarak tempuh, dari Kuala Lumpur menuju Polonia, maka Kualanamu akan duluan yang dapat. Karena itu, tidak diherankan bila hal ini terjadi. "Karena koordinatnya hampir sama, diharapkan perhatian yang sangat baik bagi pilot. Dan ini bukan kesalahan kita," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Project Implementation Unit (PIU) Kuala Namu Joko Wasito menyatakan bahwa dirinya juga terkejut dengan kejadian pada Sabtu sore tersebut. "Ada suara mesin pesawat yang bersiap mendarat. Tepatnya di ujung landasan. Semua yang di Kualanamu terkejut. Tapi cuma sebentar, karena pesawat langsung terbang lagi," ujarnya.
Senada dengan Abdul Hani, dirinya pun tidak berani berspekulasi apa penyebab kejadian miss landing ini.
Kejadian hampir salah mendarat ini, bukan yang pertama kali di bandara yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, Kualanamu. Beberapa pesawat sudah pernah melakukannya, terutama yang datang dari luar negeri, dan sekitar Sumatera.
Dari informasi yang dihimpun, sebelumnya, Lion Air sudah pernah melakukan, hanya saja tidak sedekat seperti yang terjadi pada Malaysia Airlines yang sudah mencapai landasan. Kalau Lion Air, masih berada di udara, hanya saja sudah mulai menurunkan frekwensi kecepatan.
Sebelum Lion, juga sudah ada beberapa pesawat yang hampir melakukan hal tersebut. Tetapi, tidak terdata jenis dan nama pesawat.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Herry Bhakti, mengaku belum tahu-menahu ada pesawat Malaysia Airlines (MAS) yang nyaris salah mendarat di Bandara Internasional Kuala Namu, Sabtu (18/5).
"Wah, saya belum tahu," ujar Herry Bhakti saat dihubungi JPNN tadi malam.
Apakah ada kemungkinan kejadian ini disebabkan radar di bandara Kualanamu sudah dipasang, sementara radar di Bandara Polonia juga masih aktif" Herry tidak berani berspekulasi.
"Saya belum berani komentar karena belum ada laporan," kilahnya. (ram/sam/jpnn)
Peristiwa Malaysia Airlines itu salah arah untuk pendaratan itu terjadi, Sabtu (18/5) pukul 15.30 WIB. Pada saat itu, Malaysia Airlines (MAS) berangkat dari Kualalumpur menuju Bandara Polonia Medan, tapi arah pendaratannya ke Bandara KNIA.
Menyikapi itu, Kepala Otoritas Bandara Udara Wilayah II Abdul Hani membenarkan kejadian tersebut, walaupun dirinya belum mengetahui dengan pasti apa penyebab terjadinya kesalahan pendaratan tersebut.
"Nanti saya kasih tahu lebih lanjut bila saya sudah dapat hasil dari penyelidikan," ujarnya kepada Sumut Pos (Grup JPNN), Senin (20/5).
Dia menerangkan, pesawat MAS tidak sempat mendarat, hanya mendekati approch atau situasi saat pesawat memutar di atas runway bandara. Kondisi itu yang dialami pesawat Malaysia Airlines di atas landasan pacu Bandara Internasional Kuala Namu.
"Pilot pesawat Malaysia Airlines tersebut terbang kemungkinan dari Kuala Lumpur (Malaysia). Mengetahui ada kesalahan, pilot segera melapor ke Air Traffic Control (ATC) Bandara Polonia," ujarnya.
Ada kemungkinan terjadinya kesalahan tersebut, dikarenakan antara Kualanamu dan Polonia berada dalam satu jalur, dan koordinatnya hampir sama. "Jaraknya juga sangat dekat, sekitar 5 nautical mile. Dan kedua radar ini sama-sama aktif. Tapi, saya tegaskan, saya tidak dapat berspekulasi," tambahnya.
Bila melalui jarak tempuh, dari Kuala Lumpur menuju Polonia, maka Kualanamu akan duluan yang dapat. Karena itu, tidak diherankan bila hal ini terjadi. "Karena koordinatnya hampir sama, diharapkan perhatian yang sangat baik bagi pilot. Dan ini bukan kesalahan kita," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Project Implementation Unit (PIU) Kuala Namu Joko Wasito menyatakan bahwa dirinya juga terkejut dengan kejadian pada Sabtu sore tersebut. "Ada suara mesin pesawat yang bersiap mendarat. Tepatnya di ujung landasan. Semua yang di Kualanamu terkejut. Tapi cuma sebentar, karena pesawat langsung terbang lagi," ujarnya.
Senada dengan Abdul Hani, dirinya pun tidak berani berspekulasi apa penyebab kejadian miss landing ini.
Kejadian hampir salah mendarat ini, bukan yang pertama kali di bandara yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, Kualanamu. Beberapa pesawat sudah pernah melakukannya, terutama yang datang dari luar negeri, dan sekitar Sumatera.
Dari informasi yang dihimpun, sebelumnya, Lion Air sudah pernah melakukan, hanya saja tidak sedekat seperti yang terjadi pada Malaysia Airlines yang sudah mencapai landasan. Kalau Lion Air, masih berada di udara, hanya saja sudah mulai menurunkan frekwensi kecepatan.
Sebelum Lion, juga sudah ada beberapa pesawat yang hampir melakukan hal tersebut. Tetapi, tidak terdata jenis dan nama pesawat.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Herry Bhakti, mengaku belum tahu-menahu ada pesawat Malaysia Airlines (MAS) yang nyaris salah mendarat di Bandara Internasional Kuala Namu, Sabtu (18/5).
"Wah, saya belum tahu," ujar Herry Bhakti saat dihubungi JPNN tadi malam.
Apakah ada kemungkinan kejadian ini disebabkan radar di bandara Kualanamu sudah dipasang, sementara radar di Bandara Polonia juga masih aktif" Herry tidak berani berspekulasi.
"Saya belum berani komentar karena belum ada laporan," kilahnya. (ram/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alasan Pesawat Malaysia Nyaris Mendarat Di Kuala Namu
Redaktur : Tim Redaksi