Bukhori PKS Meragukan Status Indonesia Tanpa Virus Corona

Minggu, 01 Maret 2020 – 20:06 WIB
Komisi IX DPR RI meninjau kesiapan Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta dalam mengantisipasi masuknya virus corona. Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bukhori Yusuf merasa ragu dengan status Indonesia yang hingga kini tidak terdampak virus Corona.

Menurutnya, bisa saja pemerintah tidak pandai mendeteksi virus sehingga Indonesia berstatus tanpa kasus Corona.

BACA JUGA: Begini Cara Memutus Rantai Penularan Virus Corona

"Apakah betul bahwa negara masih zero atau kemudian sebenarnya negara tidak cepat menanggap satu gejala?" kata Bukhori dalam diskusi bertajuk 'Corona, Kita Imun atau Melamun', di Upnormal Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (1/3).

Bukhori mengaku punya beberapa alasan memperkuat keraguannya. Misalnya kebijakan Arab Saudi yang menghentikan sementara umrah dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

BACA JUGA: Hadis Nabi Muhammad dan Virus Corona

Arab Saudi, kata dia, sampai memperlakukan jemaah umrah Indonesia secara ketat setelah kebijakan dibuat. Mereka mengembalikan beberapa jemaah umrah asal Indonesia setibanya di negara Timur Tengah tersebut.

Menurut dia, kebijakan Arab itu harus dinilai dengan pandangan terbuka. Terlebih lagi, pemerintah Indonesia selalu mengklaim sebagai negara bebas Corona.

BACA JUGA: Honorer K2 Lewat Revisi UU ASN, Nonkategori Cukup Keppres

"Ini menunjukkan betapa sesungguhnya Arab Saudi juga mengkhawatirkan adanya wabah Corona di Indonesia ini, sehingga menyamakan kondisi di Indonesia di negara lain," ucap dia.

Selain kebijakan Saudi, Bukhori menyinggung tentang proses penyebaran Corona yang cepat, sehingga ragu status tanpa kasus corona di Indonesia. Dalam catatan yang dimilikinya, kasus Corona telah terjadi di 60 negara.

"Hampir 60 negara di dunia, ini sangat cepat penularannya, saya kira kami ingin pemerintah agar lebih cermat dan hati-hati serta transparan kepada publik," lanjut dia.

Buchori menegaskan, tidak lantas dirinya mendoakan Indonesia menjadi negara terdampak virus Corona karena mengungkapkan keraguan. Dia berharap, status tanpa kasus Corona di Indonesia memang benar adanya.

Ke depan, dia meminta, pemerintah teliti dan transparan dalam menanggapi virus tersebut. "Jangan sampai sudah mewabah baru bergerak, saya sendiri berharap virus ini tidak ada di negara Indonesia," ucap dia.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD mengaku punya kabar gembira berkaitan dengan virus Corona. Kabar itu disampaikannya setelah menggelar rapat kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (25/2).

Hasil rapat tersebut menyatakan bahwa virus Corona tidak pernah terdeteksi di Indonesia. "Tadi kami rapat kabinet, kabar gembiranya itu tidak ada satu pun kasus corona di sini (Indonesia)," kata Mahfud ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa.

Mantan Ketua MK itu memang tidak memungkiri ratusan orang di Indonesia menjalani pemeriksaan medis setelah penyebaran virus Corona mulai ramai di berbagai negara. Namun, hasil pemeriksaan ratusan orang itu tidak mengindikasikan virus Corona sampai di Indonesia.

"Jadi belum ada orang terinfeksi Corona. Ada 232 orang minta diperiksa dan itu sudah diperiksa, ternyata negatif. Indonesia ini nol dari kasus Corona sampai hari ini. Kami bersyukur," ucap dia. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler