JPNN.com

Buku Kolaborasi UI dengan Mitra Ungkap Potensi Aset Bersejarah Depok Lama

Sabtu, 15 Maret 2025 – 09:23 WIB
Buku Kolaborasi UI dengan Mitra Ungkap Potensi Aset Bersejarah Depok Lama - JPNN.com
Ilustrasi revitalisasi kawasan Depok Lama. Foto: dokumentasi UI

jpnn.com, DEPOK - Universitas Indonesia (UI) berkolaborasi dengan IPB University dan Universitas Trisakti menerbitkan buku berjudul 'Menyingkap Potensi Aset Bersejarah Depok Lama'.

Karya tersebut juga berkolaborasi dengan lembaga luar negeri Heritage Hands-On dan Rijksdienst voor het Cultureel Erfgoed, the Netherlands (RCE).

BACA JUGA: Dubes Belanda Berkunjung ke Depok Lama, Ini Tujuannya

Buku hasil lokakarya 'Metode Pemindaian Cepat Lanskap Perkotaan Bersejarah dengan Studi Kasus Depok Lama' ini diterbitkan UI Publishing pada 2025.

Dekan Fakultas Teknik UI Prof Kemas Ridwan Kurniawan mengungkapkan Depok Lama adalah bagian dari sejarah kota yang memiliki nilai arsitektural dan budaya tinggi.

BACA JUGA: Panen Kritik, UI Beberkan Alasan Disertasi Bahlil Tidak Dibatalkan

Untuk itu, Depok Lama harus dijaga dan dikembangkan secara berkelanjutan agar dapat menjadi ikon bersejarah yang tidak hanya memperkuat identitas kota, tetapi juga membawa manfaat ekonomi melalui pariwisata budaya.

“Dengan demikian, kegiatan di area tersebut akan saling melengkapi dan meningkat kualitasnya, sehingga Depok Lama dapat menjadi aset penting bagi Kota Depok,” ujar Prof Kemas.

BACA JUGA: Menekraf Teuku Riefky Ajak Mahasiswa FEB UI Kolaborasi di Sektor Ekonomi Kreatif

Penulisan buku tersebut melibatkan tim yang terdiri atas peserta lokakarya dan fasilitator, yaitu M. Shalahuddin Al Ayyubi, Vera D. Damayanti, Hasti Tarekat, Melana Effendi, Erisca Febriani, Sumaiyah Fitriandini.

Kemudian, Arfianty Hutuba, Erna Meutia, Andhi Seto Prasetyo, Jacqueline Rosbergen, Luki Safriana, Daffa Shiddiq, Peter Timmer, Mukti Teguh Wijaya, dan Punto Wijayanto.

Profesor Kemas dan tim mengulas aset bersejarah Depok Lama yang berpotensi untuk dikembangkan.

“Ulasan tersebut disampaikan dalam dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris,” terangnya.

Ulasan dimulai dengan pembahasan aspek sejarah, gambaran Kota Depok, seperti tata letak dan tipologi, hingga proposal untuk perspektif masa depan.

Sementara itu, Wali Kota Depok Periode 2019–2024 KH Mohammad Idris menuturkan Pemkot Depok menyadari nilai sejarah kota merupakan aset penting yang perlu dijaga.

“Kami merasa nilai sejarah yang terkandung dalam lanskap Kota Depok seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat Depok secara khusus,” kata Idris.

Dia berharap hasil lokakarya itu dapat menjadi contoh bagi pemerintah kota lain dalam mengelola lanskap bersejarah kota mereka.

Menurut perwakilan RCE, Peter Timmer dan Jacqueline Rosbergen, hasil tersebut mungkin tidak memberikan solusi final.

“Namun, menunjukkan langkah awal dalam menciptakan pendekatan terpadu yang dipandu oleh warisan budaya, berbasis masyarakat, dan terintegrasi dengan masa depan Depok Lama,” ujar Peter. (mcr4/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler