Buku Mesum Ditemukan di Banjarnegara

Rabu, 20 Juni 2012 – 10:23 WIB
KALIBENING - Buku-buku yang dinilai terlalu vulgar dan berbau pornografi ternyata banyak terdapat di perpustakaan SD. Setelah sebelumnya ditemukan di Kebumen, buku berjudul "Ada Duka di Wibeng" karya Jazimah Al-Muhyi terbitan PT Era Adicitra Intermedia Solo juga ditemukan di Banjarnegara. Buku tersebut terdapat beberapa cerita yang berisi tentang ajakan berbuat seks serta berciuman.

Kepala SDN3 Kalibombong, Sukir yang menemukan buku itu di Perpustakaanya  mengatakan, awalnya tidak tahu jika ada beberapa buku yang isinya tidak pas untuk bacaan anak sekolah dasar. "Saya tahu kalau belakangan banyak buku mesum beredar di sekolah. Ketika saya cek ternyata betul ada," ujarnya.

Selain buku "Ada Duka Di Wibeng", di buku yang berjudul "Tambelo", "Kembalinya Si Burung Camar" juga terdapat cerita yang tidak pantas untuk bacaan siswa SD. Buku menceritakan tentang rasa suka yang menggebu dari seorang wanita hingga terpaksa mengintip saat si laki-laki pujaan hatinya sedang mandi.

Menurut Sukir, ada enam buku dengan dua judul yang isinya tidak pas untuk bacaan anak SD.  "Ada Duka di Wibeng" sebanyak 4 eksemplar, dan buku "Tambelo", "Kembalinya Si Burung Camar" masing-masing dua eksemplar.

Sukir menjelaskan, buku-buku tersebut merupakan buku paket DAK Perpus tahun 2010.  "Untuk sementara buku kami amankan dan tidak kita pajang di rak Perpus. Kelanjutannya kita masih menunggu petunjuk dari atasan terkait buku tersebut," tambah Sukir.

Terpisah, pengawas TK/SD UPTD Kecamatan Kalibening, Sumarno saat dikonfirmasi membenarkan adanya buku tersebut dan  telah beredar di perpustakaan sekolah dasar di wilayah Kalibening. Menurut dia, buku-buku tersebut sudah diamankan di sekolah agar tidak sampai terbaca oleh murid. "Ada 5 sekolah yang terima paket DAK Perpus 2010, dan semua sudah saya koordinasikan agar tidak memajang buku tersebut," katanya.

Dia menyebut, daftar penerima DAK perpus 2010 Kecamatan Kalibening yakni SDN 1 Kasinoman, SDN1 Sirukun, SDN 2 Gununglangit, SDN 3 Kalibombong serta SDN 1 Bedana.

Sementara itu, Eko Nuryanto, Kepala UPTD Pandanarum saat dihubungi melalui telepon mengatakan jika di wilayah UPTD Padanarum tidak terdapat buku-buku yang berbau pornografi. "Kebetulan saya lagi di Bali bersama semua kepala sekolah se Kecamatan Pandarum, dan keterangan kepala sekolah memang tidak ada,"tegasnya.

Sementara itu, Idrus Amanullah sebagai seorang pustakawan mengatakan, pengadaan koleksi perpustakaan seharusnya diarahkan untuk bisa membangkitkan daya nalar, meningkatkan kepekaan sosial dan kecerdasan spiritual. "Bukan semata untuk mengejar penyerapan anggaran," ujarnya.

Kasi Pelayanan Perpusda Banjarnegara ini menambahkan, Perpusda siap membantu konsultasi bagi sekolah-sekolah yang mau pengadaan buku. "Rekomendasi judul buku yang berkualitas perlu diberikan untuk anak-anak kita sebab buku adalah gudangnya ilmu  jadi jangan sampai buku tersebut berisi sesuatu yang kurang baik," katanya. (jat/acd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswa SMK Bisa Kuliah Hingga S3

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler