Buku Pelaut Bakal Jadi Dokumen Resmi dan Identitas

Sabtu, 29 Januari 2022 – 16:39 WIB
Diskusi Buku Pelaut Goes to Campus. Foto dok Antara

jpnn.com, SEMARANG - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas Semarang meningkatkan pelayanan publik, lewat program Buku Pelaut Goes to Campus.

Program ini bertujuan untuk mengakomodir dan mengurai kepadatan dalam proses pelaksanaan pembuatan Buku Pelaut dengan cara jemput bola datang langsung ke sekolah-sekolah pelayaran.

BACA JUGA: Dorce Gamalama Minta Dimakamkan Secara Perempuan, Gus Miftah Tegas Berkomentar Begini

Hal ini agar proses pelayanan dokumen kepelautan menjadi lebih mudah, cepat dan mengurangi antrean.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha mengatakan buku pelaut ini akan menjadi dokumen resmi dan identitas para pelaut yang akan bekerja di atas kapal.

BACA JUGA: SBI Mulai Garap Proyek Pengembangan Dermaga & Fasilitas Produksi di Pabrik Tuban Rp 1,4 Triliun

"Kami sangat mendukung program Buku Pelaut Goes to Campus ini, karena program ini merupakan inovasi di bidang pelayanan publik yang diinisiasi oleh Agen Perubahan Kementerian Perhubungan yang berasal dari KSOP Kelas I Tanjung Emas yaitu, Taufik Abadi,” ujar Arif di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (28/1).

Dia berharap program serupa bisa dilaksanakan di UPT Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di seluruh Indonesia guna meningkatkan kenyamanan, kecepatan layanan dan mengurangi biaya kepada pengguna jasa pelayanan.

BACA JUGA: Seru! Nongkrong Virtual Berhadiah Bareng Club Sobat Badak

“Pelaut memiliki peran penting sebagai tulang punggung perekonomian sebuah negara. Untuk itu, Ditjen Perhubungan Laut akan terus mendukung dan memfasilitasi pelayanan bagi pelaut Indonesia,” serunya.

Sementara, Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ahmad Wahid menjelaskan kewenangan dalam hal penerbitan Buku Pelaut sesuai Peraturan Menteri Perhubungan NO. KM. 30 Tahun 2008, tentang Dokumen Identitas Pelaut dan Peraturan Dirjen NO. HK. 103/3/18/DJPL-16, tentang Pelayanan Publik bidang Kepelautan dengan menggunakan Sistem Informasi Buku Pelaut.

“Dalam kurikulum/silabus yang sudah berjalan, pelaksanaan pembutan buku pelaut terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan, sehingga terjadinya antrean yang cukup panjang dalam proses pelaksanaan dan pembuatan buku pelaut online,” ungkapnya.

Direktur Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang Capt. Dian Wahdiana juga mengapresiai program Buku Pelaut Goes To Campus, yang dinilai lebih efisien.

Mengingat jumlah taruna saat ini yang semakin meningkat sehingga inovasi dalam pembuatan buku pelaut sangat diperlukan.

Rencananya, program buku pelaut Goes To Campus dapat dilaksanakan juga di seluruh Instasi Perhubungan, sehingga tidak ada lagi sekolah pelayaran yang merasa kesulitan dalam mendapatkan akses ke Buku Pelaut Online.

“Dengan adanya program Buku Pelaut Goes To Campus, gak ada lagi para taruna datang ke kantor kesyahbandaran untuk antre. Dan ke depannya pelayanan ini akan semakin diperluas ke seluruh Indonesia sehingga para pelaut dalam memperoleh buku pelaut akan semakin mudah,” ujarnya.

Kepala KSOP Kelas I Tanjung Emas M. Tohir menambahkan semua taruna cukup melakukan pemberkasan melalui Manajemen Sekolah atau Kampus masing masing.

Selanjutnya, pihak KSOP akan melakukan verifikasi serta pengambilan data ke sekolah hingga kewajiban pembayaran PNBP yang akan langsung dikirim ke kas negara melalui akun virtual yang dikirim via email masing masing.

“Sehingga nantinya kami akan menyerahkan dokumen Buku Pelaut ke pihak Manajemen Sekolah untuk langsung dibagikan ke siswa atau taruna masing masing,” ujarnya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler