jpnn.com, JAKARTA - Tanoto Foundation meluncurkan buku Stunting-pedia: Apa yang Perlu Diketahui Tentang Stunting di Palembang pada Senin, 3 Juli 2023.
Prosesi peluncuran buku dilakukan oleh Country Head of Tanoto Foundation Inge Sanitasia Kusuma dengan memberikan buku Stunting-pedia secara simbolis kepada Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Kemenko PMK) yang diwakili Staf Ahli Bidang Pembangunan berkelanjutan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Agus Suprapto.
BACA JUGA: Sesuai Arahan Presiden, Menko PMK Fokus Atasi Stunting dan Kemiskinan Ekstrem
Juga Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, dan Bupati Banyuasin Askolani, dalam acara Temu Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang diadakan BKKBN dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30.
Menteri Kesehatan RI Budi G. Sadikin dalam pesannya mengatakan bahwa untuk melakukan pencegahan dan pengendalian stunting, Kementerian Kesehatan tentunya tidak dapat bekerja sendiri.
BACA JUGA: Tanoto Foundation Ungkap Komitmennya Mengatasi Masalah Stunting, Hasilnya Nyata
Perlu upaya yang kuat dan kolaborasi dengan lintas sektor dan mitra untuk bersama melakukan upaya pencegahan.
Buku ini, ujarnya, penting untuk dibaca oleh berbagai kalangan yang siap mengambil langkah turut serta dalam menyelesaikan masalah stunting di lndonesia.
BACA JUGA: Tanoto Foundation Dukung Pemda Tingkatkan Kualitas Pendidikan Dasar, Cegah StuntingÂ
"Saya menyambut baik hadirnya buku ini sebagai salah satu referensi pengendalian stunting untuk mewujudkan masa depan lndonesia sehat yang bebas stunting," kata Menkes Budi Sadikin.
Harapan agar buku Stunting-pedia dapat disosialisasikan secara luas juga disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Tujuannya agar informasi mengenai stunting dapat menyebar ke seluruh lapisan masyarakat dan mengajak semua pihak untuk bekerja sama dan berkolaborasi dalam menangani masalah stunting, untuk menciptakan generasi masa depan yang sehat dan berkualitas.
Sementara itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam kata pengantar mengharapkan buku Stunting-pedia dapat menginspirasi pembaca dengan berbagai macam latar belakang dalam usaha percepatan penurunan stunting serta mengingat setiap daerah memilki keberagaman dalam pelaksanaan di lapangan.
“BKKBN mengucapkan terima kasih kepada Tanoto Foundation yang secara konsisten mendukung pemerintah dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia, yang kali ini diwujudkan melalui terbitnya buku Stunting-pedia," terangnya.
Sementara itu, Inge Sanitasia Kusuma menuturkan bahwa buku Stunting-pedia merupakan bentuk komitmen Tanoto Foundation pada upaya mendukung pemerintah untuk mewujudkan Indonesia bebas dari stunting.
Dalam pendampingan yang Tanoto lakukan kepada pemerintah daerah, Inge menyadari bahwa informasi mengenai stunting tersebar secara luas dan masif. Sehingga pemahaman yang akurat tentang stunting dan cara pencegahannya berdasarkan daur kehidupan sulit didapatkan.
"Untuk itu Tanoto Foundation menerbitkan Stunting-pedia sebagai referensi komprehensif bagi pemerintah daerah, pelaksana program di lapangan, dan masyarakat dengan harapan dapat memberikan manfaat dalam penyusunan strategi dan implementasi praktis program percepatan penurunan stunting di Indonesia,” beber Inge.
Terbagi ke dalam dua jilid, yakni jilid 1 (Konsep Stunting dan Daur Kehidupan) menjelaskan konsep dasar stunting: bagaimana terjadinya stunting, hingga pencegahannya di setiap tahapan daur kehidupan: remaja, calon pengantin, keluarga dengan ibu hamil, keluarga dengan ibu menyusui, baduta, balita.
Stunting-pedia jilid 2 (Penanganan Stunting) menjelaskan perihal strategi perubahan perilaku, peran pemerintah, berbagai inovasi dari Indonesia dan negara lain dalam percepatan penurunan stunting, serta pencapaian saat ini dan langkah percepatan penurunan stunting selanjutnya.
Kedua jilid buku Stunting-pedia dapat diunduh secara gratis melalui website SIGAP di sigap.tanotofoundation.org.
Peluncuran buku ini didukung Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad