jpnn.com, JAKARTA - Buku berjudul Tangkal Terorisme dan Soft Approach karya Direkrut Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan diluncurkan. Buku tersebut mengulas tentang upaya penanganan terorisme dan deradikalisasi dengan pendekatan lembut atau soft approach.
Edi mengatakan saat ini upaya Polri dan BNPT menangani terorisme melakukan pendekatan lembut terhadap pelaku teror dan keluarganya untuk mengatasi persoalan dan bibit-bibit terorisme di negeri ini.
BACA JUGA: 3. 350 Narapidana di Sumbar Terima Remisi Idulfitri, Kecuali Napi Kasus Terorisme
"Jika dahulu Polri selalu kedepankan hard approach atau pendekatan kasar dan banyak dikritisi masyrakat serta kerap dinilai melanggar HAM, kini Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di bawah Irjen Martinus Hukom mengedepankan pendekatan lembut lewat upaya deradikalisasi," kata Edi dalam keterangannya, Kamis (25/5).
Menurut Edi, upaya yang tengah digencarkan itu sangat efektif. Upaya pendekatan lembut itu tidak hanya mengedepankan supremasi hukum semata tetapi juga mengutamakan penghormatan terhadap Hak Azasi Manusia (HAM).
BACA JUGA: Gandeng Eks Napiter, Ganjar Sosialisasikan Pergub Pencegahan Penanggulangan Radikalisme
Selana setahun melakukan riset di kepolisian dalam hal ini Densus 88, pemerintah terus berupaya melakukan program deradikslisasi terhadap para narapidana teroris dan keluarganya.
Upaya deradikalisasi dilakukan Polri mulai saat pelaku teror ditangkap, pelaksanaan pemeriksaan di kepolisian, tahap penuntutan di pengadilan, penahanan di lembaga pemasyarakatan, hingga penetapan vonis hakim, serta saat yang bersangkutan bebas.
BACA JUGA: Komjen Rycko Amelza Upayakan Pendekatan Kemanusiaan dalam Penanggulangan Terorisme
Setelah napiter kembali ke masyrakat, Edi mengatakan Polri bersama instansi terkait BNPT dan pemerintah daerah juga berupaya menyediakan lapangan pekerjaan kepada napiter dan memperhatikan pendidikan terhadap anak anak mereka.
Edi memahami status napiter itu tidak mudah karena kerap diasingkan masyarakat. Dan tidak jarang keluarga napiter jadi bahan ejekan.
"Saya melihat kebijakan deradikalisasi sangat efektif menekan jaringan terorisme dan munculnya bibit-bibit terorisme," kata dosen Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta ini.
Dalam kesempatan ini, Edi juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas terbitnya buku ini khususnya kepada Kapolri, Kadensus 88 Antiteror Polri, Rektor Universitas Bhayangkara Jakarta Bambang Karsono.
Edi menerangkan buku ini dalam waktu dekat bisa didapatkan di toko-toko buku dan online.
Buku ini memuat kata pengantar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Ketua Pembina Yayasan Brata Bhakti Jenderal (purn) Chairuddin Ismail. (Tan/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pakar Terorisme: Jihadis Sudah Siapkan Aksi Teror untuk Israel di Indonesia
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga