JAKARTA - PT Pertamina Gas (Pertagas) akan mulai membangun jaringan distribusi pipa gas dari Lhok Sukon dan Arun Aceh menuju terminal penampungan dan regasifikasi terapung (floating storage & regasification unit/FSRU) Belawan Sumatera Utara pada Maret 2013. Investasi proyek ini ditaksir mencapai USD 500 juta dengan panjang pipa 370 kilometer (km).
Menurut Direktur Utama Pertagas Gunung Sardjono Hadi, pembangunan pipa distribusi dari Lhok Sukon menuju Belawan itu dilakukan dua tahun. Saat ini status pembangunan proyek yang bekerja sama dengan badan usaha daerah (BUMD) itu telah mengantongi izin dari Pemprov Aceh dan Sumatera Utara.
"Izin juga sudah kita dapatkan dari gubernur Aceh dan Sumut, pipa juga sudah ada pemenang, tinggal menunggu final investment decision dari Bu Karen (Dirut Pertamina Karen Agustiawan, Red) minggu ini sudah," kata Gunung di Jakarta, Rabu (13/2).
Gunung mengakui, dana investasi sebesar USD 500 juta untuk proyek ini jauh lebih tinggi dari rencana semula. Awalnya, anak usaha Pertamina ini memperkirakan biayanya sekitar USD 300-400 juta. Membengkaknya investasi disebabkan ada perubahan panjang pipa.
Pertagas juga telah memperoleh perusahaan yang akan memasok pipa sepanjang 370 km itu. Tender pengadaan pipa yang dilakukan diikuti lima perusahaan antara lain PT KHI Pipe Industries, PT Bakrie Pipe Industries, PT Bumi Kaya Steel Industries, dan PT Steel Pipe Industry of Indonesia. "Pada pekan depan, akan ditandatangani kontraknya," katanya.
Pada 2013, Pertagas mengalokasikan dana investasi pipa penyaluran gas ruas Arun-Belawan Rp 2,4 triliun. Alokasi anggaran Arun-Belawan itu mencakup 70 persen dari rencana investasi 2013 sebesar Rp 3,41 triliun.
Alokasi anggaran 2013 itu akan menyelesaikan 50 persen dari keseluruhan biaya proyek pipa. "Sisanya akan dialokasikan di 2014. Dengan demikian, kami optimistis proyek kelar akhir 2014," tandasnya.
Pembangunan pipa gas ini bakal menghidupkan kembali industri yang berada di Aceh, seperti pabrik Kertas Kraft Aceh dan Pupuk Iskandar Muda. Selain itu mengangkut gas milik PT PLN. Pihaknya telah memperoleh kepastian volume pengaliran sebesar 80 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) milik PLN.
Dalam waktu dekat akan ditandatangani kontrak pengangkutan gas (gas transportation agreement/GTA) dengan BUMN listrik itu. "Kami targetkan GTA ditandatangani Maret ini," ucapnya.
Volume gas 80 MMSCFD tersebut berasal dari Kilang Tangguh dan diregasifikasi di Terminal Arun, Aceh. Gas akan dialirkan Pertagas dari Arun ke Medan, Sumut untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik PLN.
Pihaknya juga akan mencari tambahan gas agar kapasitas pipa Arun-Belawan sebesar 200 MMSCFD terpenuhi. Salah satu potensi yang sedang dijajaki berasal dari Blok A yang dioperasikan PT Medco EP Malaka.
Sementara untuk tahun ini, perseroan menargetkan bisa meraup laba bersih USD 155,88 juta atau naik tipis dari tahun lalu USD 153,39 juta. "Laba usaha yang lebih tinggi 1,9 persen dibandingkan rapat kerja anggaran perusahaan (RKAP) 2013 yaitu sebesar USD 152,91 juta," ujar dia. (lum)
Menurut Direktur Utama Pertagas Gunung Sardjono Hadi, pembangunan pipa distribusi dari Lhok Sukon menuju Belawan itu dilakukan dua tahun. Saat ini status pembangunan proyek yang bekerja sama dengan badan usaha daerah (BUMD) itu telah mengantongi izin dari Pemprov Aceh dan Sumatera Utara.
"Izin juga sudah kita dapatkan dari gubernur Aceh dan Sumut, pipa juga sudah ada pemenang, tinggal menunggu final investment decision dari Bu Karen (Dirut Pertamina Karen Agustiawan, Red) minggu ini sudah," kata Gunung di Jakarta, Rabu (13/2).
Gunung mengakui, dana investasi sebesar USD 500 juta untuk proyek ini jauh lebih tinggi dari rencana semula. Awalnya, anak usaha Pertamina ini memperkirakan biayanya sekitar USD 300-400 juta. Membengkaknya investasi disebabkan ada perubahan panjang pipa.
Pertagas juga telah memperoleh perusahaan yang akan memasok pipa sepanjang 370 km itu. Tender pengadaan pipa yang dilakukan diikuti lima perusahaan antara lain PT KHI Pipe Industries, PT Bakrie Pipe Industries, PT Bumi Kaya Steel Industries, dan PT Steel Pipe Industry of Indonesia. "Pada pekan depan, akan ditandatangani kontraknya," katanya.
Pada 2013, Pertagas mengalokasikan dana investasi pipa penyaluran gas ruas Arun-Belawan Rp 2,4 triliun. Alokasi anggaran Arun-Belawan itu mencakup 70 persen dari rencana investasi 2013 sebesar Rp 3,41 triliun.
Alokasi anggaran 2013 itu akan menyelesaikan 50 persen dari keseluruhan biaya proyek pipa. "Sisanya akan dialokasikan di 2014. Dengan demikian, kami optimistis proyek kelar akhir 2014," tandasnya.
Pembangunan pipa gas ini bakal menghidupkan kembali industri yang berada di Aceh, seperti pabrik Kertas Kraft Aceh dan Pupuk Iskandar Muda. Selain itu mengangkut gas milik PT PLN. Pihaknya telah memperoleh kepastian volume pengaliran sebesar 80 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) milik PLN.
Dalam waktu dekat akan ditandatangani kontrak pengangkutan gas (gas transportation agreement/GTA) dengan BUMN listrik itu. "Kami targetkan GTA ditandatangani Maret ini," ucapnya.
Volume gas 80 MMSCFD tersebut berasal dari Kilang Tangguh dan diregasifikasi di Terminal Arun, Aceh. Gas akan dialirkan Pertagas dari Arun ke Medan, Sumut untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik PLN.
Pihaknya juga akan mencari tambahan gas agar kapasitas pipa Arun-Belawan sebesar 200 MMSCFD terpenuhi. Salah satu potensi yang sedang dijajaki berasal dari Blok A yang dioperasikan PT Medco EP Malaka.
Sementara untuk tahun ini, perseroan menargetkan bisa meraup laba bersih USD 155,88 juta atau naik tipis dari tahun lalu USD 153,39 juta. "Laba usaha yang lebih tinggi 1,9 persen dibandingkan rapat kerja anggaran perusahaan (RKAP) 2013 yaitu sebesar USD 152,91 juta," ujar dia. (lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polygon Ingin Fokus Produksi Merek Sendiri
Redaktur : Tim Redaksi