Antrian kendaraan roda dua dan roda empat di SPBU Wekatimun begitu padat, untuk mengisi bahan bakar. Walau begitu lama mengantri, para pengguna kendaraan bermotor rela berpanas-panasan, untuk mendapatkan kesempatan mengisi bahan bakar jenis premium. Terpantau juga, pembelian BBM mulai teratur dan tidak ada lagi pembelian menggunakan jerigen, karena dijaga ketat oleh pihak kepolisian dan polisi pamong praja (Pol PP), agar benar-benar tertib dan tidak ada lagi pejualan BBM diluar ketentuan. Sejumlah informasi yang dihimpun koran ini dari petugas SPBU Wekatimun mengatakan, kelangkaan memang sedang terjadi, dimana suplai BBM dari Pertamina Atapupu begitu sedikit dari biasanya, sementara selebihnya diambil dari Kupang.
"Kita dapat suplai besin dan solar sangat sedikit,"kata karyawan yang tidak ingin dikorankan namanya.
Dilanjutkan, biasanya dalam sehari disuplai BBM jenis premium sebanyak 15 ton atau 15.000 kilo liter, akan tetapi yang disuplai hanya lima ton atau 5.000 liter sehingga sangat tidak mencukupi kebutuhan masyarakat kota Atambua dan sekitarnya. Sementara untuk solar, harus didatangkan dari Kupang, karena ketiadaan stok di Pertamina Atapupu. "BBM selama ini disuplai 15.000 kilo liter premium, tapi sekarang hanya 5.000 kilo liter. Jumlah ini tentunya sangat sedikit dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat. Kami dapat informasi bahwa turunnya suplai BBM itu karena kekurangan stok BBM di Pertamina Atapupu,"bilangnya.
Dia berharap kondisi ini segera diatasi, sehingga tidak terjadi antrian pembeli dengan kendaraan di SPBU. "Kami berharap semua segera diatasi. Kalau tidak antrian akan lebih tinggi lagi pada hari-hari mendatang," kata salah satu karyawan SPBU kepada koran ini. Sementara itu, Kepala Terminal BBM Atapupu, Hery Setiono hingga berita ini diturunkan, tidak berhasil dikonfirmasi oleh koran ini. (lok/boy)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 61 Kereta Tambahan Untuk Lebaran
Redaktur : Tim Redaksi