Bulog Ancam Stop Distribusi Raskin

Rabu, 02 Januari 2013 – 10:15 WIB
PRAYA--Sekitar 30 desa di Lombok Tengah (Loteng) terancam tidak mendapat jatah raskin tahun 2013 ini.  Ancaman itu muncul karena puluhan desa belum melunasi pembayaran raskin tahun 2012 lalu.

Kepala Gudang Bulog Praya, LM Shaleh mengatakan, desa yang masih menunggak pembayaran raskin tersebar di sejumlah tempat. Kecamatan yang paling banyak tunggakannya adalah Kecamatan Praya Barat Daya  dan  Kecamatan Janapria.

"Di Kecamatan Praya Barat Daya saja terdapat 11 desa yang masih menunggak pembayaran raskin tahun 2012," terang pria berkacamata ini.

Desa-desa yang masih menunggak pembayaran raskin di antaranya  Desa Darek, Pelambik, Ungga, Ranggagata, Montong Sapah, Montong Ajan, Batu Jangkih, Seraga, Pandan Indah, Kabul dan Tuduh untuk Kecamatan Praya Barat Daya. Sedangkan Kecamatan Praya Tengah terdiri dari Desa Pengadang dan Braim. Untuk Kecamatan Praya Timur hanya Desa Desa Kidang.

Sedangkan kecamatan terdiri dari Desa Lekor, Loang Maka, Bakan, Janapria, Saba. Sementara Kecamatan Kopang hanya dua desa. Yakni Desa Montong Gamang dan Monggas. Khusus Kecamatan Batukliang hanya Desa Pagutan yang masih menunggak pembayaran.

Begitu juga dengan Kecamatan Batukliang Utara. Hanya satu desa yang belum melunasi kewajiban. Yakni Desa Lantan. Sementara Kecamatan Pringgerata terdiri dari Desa Bagu, Pringgarata dan Desa Pemepek. Sedangkan di Kecamatan Jonggat terdiri  dari Desa Jelantik, Desa Puyung dan Pemepek.

Kepada puluhan desa yang masih nunggak pembayaran raskin, Bulog Praya telah memberikan teguran tertulis. Tidak itu saja, juru tagih Gudang Bulog Praya kerap mendatangi desa yang belum melunasi kewajiban. Namun hal itu belum membuahkan hasil maksimal.

Saat juru tagih  Bulog Praya datang, aparat desa berdalih uang pembayaran raskin dari masyarakat masih ditahan kepala dusun. Terhadap hal itu, aparat desa tidak bisa berbuat bayak. Kepala dusun sudah diminta segera menyetor uang raskin namun tidak digubris.

"Desa yang belum melunasi tunggakan tahun 2012 tidak akan mendapat droping raskin tahun ini. Droping akan dilakukan kalau  desa sudah melunasi hutangnya,"  tegas LM Shaleh.

Mengingat masih banyak desa yang menunggak pembayaran raskin, LM Shaleh berharap  Pemkab Loteng merespon serius persoalan itu.  Pemerintah daerah harus turun tangan supaya masyarakat tidak menjadi korban.

"Masyarakat sudah membayar lansung raskin yang mereka terima. Cuma uangnya masih tertahan di aparat desa. Mulai dari kepala dusun dan aparat desa lainnya," terangnya.

Dikatakan  LM Shaleh,  tunggakan pembayaran raskin selalu menjadi masalah serius di Loteng.   Hal itu yang membuat Bulog Divre NTB  selalu meminta Bulog Praya agar inten melakukan penagihan. Selain itu, pihaknya diminta inten membangun koordinasi dan komunikasi dengan  pemerintah desa.

Sementara itu, Camat Praya Barat Daya, Kamarudin saat dikonfirmasi Radar Mandalika, mengaku cukup terkejut kalau desa di kecamatan yang ia pimpin merupakan desa dengan tunggakan raskin paling besar.

"Kami akan segera merespons hal itu.  Akan koordinasi dengan Bulog dulu untuk mencari nama desa dan besar tunggakannya. Setelah itu, baru kami kumpulkan kepala desa dan aparat desa yang masih menunggak," janjinya.

Sama halnya dengan Kamarudin, Camat Janapria, H Munir juga berjanji memanggil kepala dan staf desa di Kecamatan Janapria yang belum melunasi tunggakan raskin.

Untuk membuktikan kebenaran apakah dana raskin masih di tangan kepala dusun, pemerintah Kecamatan Janapria berencana menurunkan tim ke dusun untuk membuktikan kebenaran hal itu.

Tunggakan raskin, kata H Munir harus segera diselesaikan. Supaya masyarakat penerima raskin tidak menjadi korban. Sepengetahuan H Munir, masyarakat riskin lansung membayar beras begitu barang mereka terima. (cr-dik)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecelakaan Tol Cipularang Turun 50 Persen

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler