jpnn.com, BANDUNG - Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Barat memastikan stok beras di wilayahnya sampai saat ini masih aman.
Pihaknya pun masih terus menyerap beras petani, serta melakukan penyaluran beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), maupun Bantuan Pangan Pemerintah.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Jabar Saldi Aldryn mengatakan stok beras Bulog di Jawa Barat saat ini tercatat 130.736 ton, terdiri dari 130.116 ton beras operasional yang ada di gudang dan stok dalam perjalanan sebanyak 620 ton.
Kondisi stok beras, bahkan masih bisa mencukupi untuk kebutuhan penyaluran Bantuan Pangan serta SPHP.
"Bulog berkomitmen untuk selalu menjaga ketersediaan stok, sehingga distribusi beras untuk wilayah Jawa Barat, baik melalui SPHP maupun Bantuan Pangan Pemerintah berjalan aman dan lancar," kata Saldi, Rabu (16/10).
Terkait program SPHP, Saldi mengaku masih akan terus dilakukan dalam rangka stabilisasi harga beras di pasaran.
Kegiatan SPHP dilakukan secara terjadwal di titik-titik potensial, khususnya menyasar para pedagang pasar tradisional, maupun retail modern.
"Kegiatan SPHP intelah terjadwal di masing-masing kantor cabang, dengan jumlah beras yang disalurkan sesuai permintaan," terangnya.
Sepanjang tahun ini, lanjutnya, Bulog Jabar telah menggelontorkan 85.352 ton beras SPHP ke seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat.
Beras SPHP didistribusikan kepada para pedagang pasar, dengan harga jual oleh pedagang kepada konsumen maksimalnya Rp 12.500/kg.
"Jenis beras untuk program SPHP termasuk kelas medium yang dijual dalam kemasan 5 kilogram. Beras tersebut hanya bisa dijual pedagang dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 62.500," ujarnya.
Sementara itu, untuk penyaluran beras program Bantuan Pangan Pemerintah yang dilakukan Bulog Jabar berjalan lancar sesuai target.
Kemudiam untuk alokasi Oktober, bahkan sudah tersalurkan sebanyak 32.919 ton, atau 74,05 persen dari target.
"Pagu penyaluran beras Bantuan Pangan Pemerintah di wilayah Jawa Barat per bulan sebanyak 44.456 ton, yang disalurkan untuk 4,4 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP), yang masing-masing mendapatkan 10 kg/bulan," ungkapnya.
Saldi menambahkan Bulog Jabar juga masih terlibat aktif dalam Program Gerakan Pangan Murah (GPM), yang digelar oleh pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Dalam program tersebut, pihaknya memasarkan produk beras SPHP, beras premium, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, serta komoditi lainnya.
"Keterlibatan Bulog pada program GPM sekaligus untuk membantu masyarakat Jawa Barat dalam memperoleh bahan pokok dengan harga murah," jelas Saldi. (mcr27/jpnn)
BACA JUGA: Bulog Masih Melakukan Penjajakan untuk Akuisisi Produsen Beras di Kamboja
BACA ARTIKEL LAINNYA... SPI Desak Prabowo Pecat Kepala Bapanas: Beras Mahal, tetapi Petani Miskin
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina