Bulog Sebut Beras Impor Tak Akan Dijual, tetapi

Senin, 10 April 2023 – 13:12 WIB
Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik Budi Waseso mengatakan bahwa beras impor tidak akan diperjualbelikan. Foto: Humas Bulog

jpnn.com, JAKARTA -  Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik Budi Waseso mengatakan bahwa beras impor tidak akan diperjualbelikan.

"Jadi, beras impor memang tidak untuk diperjualbelikan. Memang sifatnya untuk cadangan yang diperlukan negara," kata Budi Waseso saat mendampingi Presiden Jokowi menyalurkan cadangan beras pemerintah di Gudang Bulog di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (10/4).

BACA JUGA: Perusahaan Penggilingan di Majalengka Oplos Beras Bulog jadi Premium

Buwas sapaan karib Budi Waseso menegaskan impor sifatnya hanya untuk mengantisipasi jika ada kekurangan stok di dalam negeri.

Impor tergantung kebutuhan negara untuk buffer stok.

BACA JUGA: Bulog Serap 86 Ribu Ton Beras Hasil Panen Petani, Buwas Bilang Begini

"Jadi kalau umpama gudangnya Bulog punya daya tampung 3,6 juta ton, nah kalau itu bisa terpenuhi kami tidak perlu impor. Sesuai kebutuhan ya," ucapnya.

Buwas mengatakan daerah bukan produsen beras yang menerima bantuan sosial juga dipenuhi oleh beras impor. Dengan demikian, bantuan sosial dapat diberikan secara merata.

"Misalnya di daerah Maluku Utara, kan kurang-kurang ya. Walaupun Ambon produksi beras ya, tapi kalau untuk wilayah lain belum tentu cukup, memang hanya untuk yang kami suplai," ujar Buwas. 

Selain Maluku Utara, dikatakannya, ada beberapa daerah di Papua yang bukan produsen beras.

"Wilayah itu produksi beras juga di wilayah Merauke, tapi kalau kami menunggu dari tol laut waktunya lama. Maka kami datangkan impor, kami juga datangkan dari Jawa Timur," ungkap Buwas.

Namun, meski ada kebijakan impor beras, pihaknya memastikan pemerintah tetap mengoptimalkan beras produksi dalam negeri.

"Saya tidak bisa mengatakan perlu tidak perlu (impor). Kami lihat anomali cuaca itu juga jadi pertimbangan. Sekarang kan di lapangan panennya tidak merata, ada yang panen dan baru tanam, ada yang tengah-tengah, panennya baru bulan depan. Ini mempengaruhi jumlah ya kuantitas produksi, tidak ada masalah sebenarnya," pungkas Budi Waseso.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Bulog   beras   impor   impor beras  

Terpopuler