JAKARTA - Duta bulu tangkis Indonesia kembali membuat harum nama bangsa ini. Pada kejuaraan Iran Fajr International Challenge yang berakhir Minggu (17/2) lalu di Teheran, pebulutangkis tanah air sukses membawa pulang dua gelar juara.
Torehan kampiun didapat dari kategori tunggal putra dan ganda putra. Di tunggal putra, Riyanto Subagja menaklukkan rekan pelatnasnya Arief Gifar Ramadhan dengan pertarungan rubber game, 21-17, 15-21, 21-15.
Di ganda putra, juga terjadi All Indonesian Final. Yakni Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf versus Selvanus Geh/Ronald Alexander. Pertandingan puncak ganda putra akhirnya dimenangi paangan Wahyu/Ade 21-19, 13-21, 22-20 atas Selvanus/Ronald.
Sebenarnya Indonesia punya peluang meraih tiga gelar di kejuaraan berhadiah 15 ribu dolar AS tersebut. Pebulutangkis tunggal putri Febby Angguni maju ke final dan berhadapan dengan wakil Turki Neslihan Yigit. Sayangnya, Febby takluk 15-21, 14-21 oleh Neslihan.
Hasil di Iran kemarin cukup membuat pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi puas. Baru masuk pelatnas setahun lalu, Wahyu/Ade bisa juara di level international challenge.
"Ini bagus lah buat kami. Pemain-pemain muda bisa menunjukkan kemajuan prestasi mereka. Juara kemarin sekaligus memperlihatkan apa saja hasil latihan mereka dalam satu tahun ini," kata Herry IP, Senin (18/2).
Pelatih tunggal putra Joko Suipriyanto melaihat keberhasilan Riyanto ini sebagai sinyal positif dari pemain rangking 101 tunggal putra itu. Kalau bisa stabil, Joko membidik rangking 40 besar untuk Riyanto pertengahan tahun ini.
"Riyanto ini termasuk pemain yang ingin saya orbitkan. Dari hasil di Iran, ini sudah sesuai target kami yakni minimal masuk final," ujar Joko.
Di sisi lain, Kasubid Pelatnas PB PBSI Christian Hadinata cukup mengapresiasi hasil kemarin. Hal itu menunjukkan dalam tahun-tahun mendatang, ada harapan untuk menggantikan pemain-pemain senior yang ada.
"Kemenangan di sektor putra diharapkan bisa "menular" ke sektor putri. Kalau dilihat dari materi pemainnya, kekuatan di putra memang lebih baik. Semoga kemenangan di Iran ini bisa memberi pengaruh positif untuk turnamen-turnamen selanjutnya. Tim putri juga harus lebih ditingkatkan lagi prestasinya," sebut Christian.
Dari empat kategori yang dimainkan di Iran, yaitu tunggal putra dan putri, serta ganda putra dan putri, Indonesia tanpa wakil di ganda putri. SEmentara untuk ganda campuran tak dilombakan di kejuaraan ini. (dra)
Torehan kampiun didapat dari kategori tunggal putra dan ganda putra. Di tunggal putra, Riyanto Subagja menaklukkan rekan pelatnasnya Arief Gifar Ramadhan dengan pertarungan rubber game, 21-17, 15-21, 21-15.
Di ganda putra, juga terjadi All Indonesian Final. Yakni Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf versus Selvanus Geh/Ronald Alexander. Pertandingan puncak ganda putra akhirnya dimenangi paangan Wahyu/Ade 21-19, 13-21, 22-20 atas Selvanus/Ronald.
Sebenarnya Indonesia punya peluang meraih tiga gelar di kejuaraan berhadiah 15 ribu dolar AS tersebut. Pebulutangkis tunggal putri Febby Angguni maju ke final dan berhadapan dengan wakil Turki Neslihan Yigit. Sayangnya, Febby takluk 15-21, 14-21 oleh Neslihan.
Hasil di Iran kemarin cukup membuat pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi puas. Baru masuk pelatnas setahun lalu, Wahyu/Ade bisa juara di level international challenge.
"Ini bagus lah buat kami. Pemain-pemain muda bisa menunjukkan kemajuan prestasi mereka. Juara kemarin sekaligus memperlihatkan apa saja hasil latihan mereka dalam satu tahun ini," kata Herry IP, Senin (18/2).
Pelatih tunggal putra Joko Suipriyanto melaihat keberhasilan Riyanto ini sebagai sinyal positif dari pemain rangking 101 tunggal putra itu. Kalau bisa stabil, Joko membidik rangking 40 besar untuk Riyanto pertengahan tahun ini.
"Riyanto ini termasuk pemain yang ingin saya orbitkan. Dari hasil di Iran, ini sudah sesuai target kami yakni minimal masuk final," ujar Joko.
Di sisi lain, Kasubid Pelatnas PB PBSI Christian Hadinata cukup mengapresiasi hasil kemarin. Hal itu menunjukkan dalam tahun-tahun mendatang, ada harapan untuk menggantikan pemain-pemain senior yang ada.
"Kemenangan di sektor putra diharapkan bisa "menular" ke sektor putri. Kalau dilihat dari materi pemainnya, kekuatan di putra memang lebih baik. Semoga kemenangan di Iran ini bisa memberi pengaruh positif untuk turnamen-turnamen selanjutnya. Tim putri juga harus lebih ditingkatkan lagi prestasinya," sebut Christian.
Dari empat kategori yang dimainkan di Iran, yaitu tunggal putra dan putri, serta ganda putra dan putri, Indonesia tanpa wakil di ganda putri. SEmentara untuk ganda campuran tak dilombakan di kejuaraan ini. (dra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stadium Perbaiki Mental
Redaktur : Tim Redaksi