jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkap hingga kini setoran dividen perseroan baru mencapai Rp 36,2 triliun. Jumlah tersebut dipastikan tidak akan mencapai target setoran dividen tahun 2014 yang harus dibayarkan pada negara sebesar Rp 40 triliun.
Kegagalan pencapaian dividen salah satunya karena terlambatnya pembayaran dividen dari beberapa perusahaan pelat merah, salah satunya dari PT Garuda Indonesia.
BACA JUGA: Ini Kata Rini Andai Ada Direksi BUMN Main Golf saat Jam Kerja
"Pada 2014 memang kita tidak bisa mencapai target dividen karena target dividen 2014 itu sebesar Rp 40 triliun, dengan kerugian di beberapa tempat, seperti Garuda, dan juga beberapa tempat yang lain, seperti Antam," ujar Rini di kantornya, Jakarta, Senin (1/12).
Mengenai kondisi tersebut, Rini mengaku sudah melaporkan pada Kementerian Keuangan. Menyoal dividen tahun 2015 yang akan disetorkan pada tahun 2016 sebesar Rp 45 triliun, Rini mengatakan belum ada keputusan resmi. Pasalnya masih ada beberapa hal yang harus dibahas bersama.
BACA JUGA: Rini Akui tak Gampang Selamatkan Merpati
"Tahun depan (jumlah target setoran dividen) masih belum final karena ada beberapa hal yang harus kita bahas. Mengingat ada program-program BUMN untuk mendorong pembangunan infrastruktur," tandasnya.
Di samping itu, ada beberapa BUMN yang masih membutuhkan modal yang lebih besar. Sehinggga kalau keuntungan itu terus diambil untuk deviden, maka BUMN tersebut kata Rini, dikhawatirkan tidak mempunyai akumulasi modal yang cukup untuk mendorong pembangunan infrastruktur.
BACA JUGA: Kembangkan Kaliandra, Dahlan Iskan Rogoh Kocek Puluhan Miliar
"Ini akan kita bicarakan, bagaimana penyetoran dividen akan lebih kecil dari target di 2015," beber mantan menteri Perindustrian ini. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Jamu Bersiap Diri untuk MEA
Redaktur : Tim Redaksi