jpnn.com, JAKARTA - Pandemi COVID-19 yang telah berjalan selama 4 bulan, membuat anak-anak bosan karena adanya anjuran untuk tetap di rumah saja. Apalagi anak belum bisa memilih aktivitas yang sesuai dengan kemauan atau kebutuhannya.
Untuk itu, perlu dibuatkan skema kegiatan yang bervariasi. Seperti kegiatan sifat kognitif, afektif, sosial, maupun psikomotorik, yang disesuaikan dengan usia anak.
BACA JUGA: Ya Ampun, Anez Positif COVID-19
Psikolog Perkembangan Universitas Gadjah Mada, Dr.Aisah Indati, M.S., Psikolog, mengatakan, kegiatan yang bersifat kognitif bagi anak, misalnya mengingat cerita atau pengalaman yang dulu pernah dilakukan anak.
Sedangkan kegiatan yang mengasah afeksi anak, misalnya menyanyi, menari, ataupun bermain peran bersama orangtuanya.
BACA JUGA: 15 RS Rujukan Covid-19 sudah Melebihi Kapasitas, Pasien akan Dipindahkan ke Stadion
Sementara kegiatan menggambar dan mewarnai, bermain puzzle, merupakan kegiatan yang bisa memadukan unsur psikomotorik dan sosial.
"Orang tua harus bisa bijak, dengan memilih jenis kegiatan yang sesuai dengan umur dan kebutuhannya, sayangi mereka dimana perhatian itu sangat dibutuhkan dimasa saat ini," kata Indati dalam keterangannya, Jumat (10/7).
BACA JUGA: Pengakuan Nikita Mirzani soal Celdam, Sule Terkejut, Mungkin Anda Juga
Kegiatan menggambar dan mewarnai dipercaya dapat merangsang perkembangan emosional dan sosial.
Ekspresi tentang apa yang sedang dipikirkan maupun rasakan, akan lebih mudah tersalurkan dibandingkan dengan komunikasi verbal.
Hal itu tentu sejalan karena saat ini anak-anak membutuhkan media yang baik untuk mengekspresikan perasaan mereka dengan sangat sederhana.
Kegiatan menggambar dan mewarnai juga dinilai sangat baik untuk membangun kreativitas anak.
Bila dilakukan secara bersama-sama orang tua, tentunya menjadi kegiatan mengasyikan dan dapat membangun kembali bonding antara orang tua dan anak.
"Atas dasar itu, Faber-Castell banyak mengadakan kegiatan workshop kreatif yang dilakukan secara daring. Baik yang diperuntukkan bagi individu maupun sekolah, dengan materi-materi yang dapat dinikmati kategori usia pelajar maupun dewasa, yang dapat diakses melalui sosial media Faber-Castell di Instagram maupun Facebook," ungkap Public Relations Manager PT Faber-Castell International Indonesia, Andri Kurniawan.
Andri menambahkan, saat ini sekolah masih diliburkan, dan kegiatan tatap muka pada tahun ajaran baru mendatang mungkin saja sangat dibatasi, sehingga program yang mereka tawarkan bisa menjadi alternatif bagi siswa dan para tenaga pengajar.
Di mana untuk pemateri, Faber-Castell bekerja sama dengan para praktisi seni baik lokal maupun luar negeri dan juga praktisi Art Therapist untuk berbagi pengalaman dan keilmuannya.
"Ini tentunya menjadi bagian komitmen kami sebagai Creative Companion Life," tutup Andri. (esy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad