Bunda Khawatir Es Krim Bikin si Buah Hati Batuk? Simak Penjelasan Dokter Attila Dewanti

Jumat, 22 Januari 2021 – 19:18 WIB
Kemasan es krim dari Tetra Pak. Foto : Ist for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Attila Dewanti, dokter spesialis anak, mengatakan, es krim sebetulnya sudah boleh dikonsumsi oleh anak ketika berusia satu tahun.

"Satu tahun boleh, asal tidak ada alergi dingin atau alergi susu," kata Attila dalam bincang-bincang daring, Jumat (22/1.

BACA JUGA: Rahmadsyah Bunuh Dua Anak Tirinya Lantaran Minta Es Krim

Hanya saja, dokter Attila mengingatkan, jika anak memiliki riwayat alergi susu atau alergi dingin, mengonsumsi es krim yang dingin dan mengandung susu bisa memicu alergi buah hati.

Jika tidak memiliki alergi tersebut, orang tua dapat memberikan es krim kepada anak tanpa merasa waswas.

BACA JUGA: Sebelum Tewas di Parit Sekolah, 2 Bocah Ini Sempat Minta Jajan Es Krim ke Ayah Tiri, Tetapi

Attila juga menjelaskan anggapan bahwa es krim adalah pemicu munculnya penyakit batuk, pilek serta flu.

Menurut dia, anak yang berada dalam kondisi sehat akan baik-baik saja setelah menyantap es krim.

BACA JUGA: Pratu Roy Ditembak KKB dari Jarak 200 Meter, Pratu Dedi Bereaksi, Diberondong dari Hutan

Dia mengingatkan orang tua serta pengasuh di lingkungan masing-masing untuk senantiasa memperhatikan kandungan gizi dari camilan atau jajanan yang diberikan kepada anak.

Berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai Angka Kecukupan Gizi, dalam satu hari sebaiknya anak-anak dan orang dewasa membatasi konsumsi gula agar tidak lebih dari 50 gram dan lemak jenuh tidak lebih dari 10 persen total energi.

Untuk anak usia 7-9 tahun, asupan lemak jenuh yang disarankan per hari sekitar 18 gram.

Camilan untuk anak juga disarankan mengandung tidak lebih dari 20 persen kebutuhan energi harian atau sekitar 330 kalori untuk anak usia 7-9 tahun.

Attila mengajak orang tua untuk membiasakan diri membaca label gizi yang tertera di produk pangan, termasuk camilan anak, untuk menjaga kesehatan keluarga.

Menjaga asupan makanan sesuai dengan kebutuhan dapat mencegah konsumsi gula, garam dan lemak yang berlebihan.

Bila asupan gula, garam dan lemak yang dikonsumsi melebihi batas normal, ada risiko meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes dan darah tinggi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler