jpnn.com, MALUKU TENGAH - Polda Maluku telah mendata kerusakan rumah warga buntut insiden rusuh yang terjadi Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Rabu (26/1).
Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif menyebutkan ada ratusan rumah yang rusak atas insiden tersebut.
BACA JUGA: Polisi Ungkap Pemicu Bentrokan Berdarah di Maluku Tengah yang Menewaskan Dua Orang
“Ada 100 rumah yang masih utuh. Kemudian ada 200-an yang rusak, baik rusak berat maupun ringan,” ujar Lotharia ketika dikonfirmasi, Jumat (28/1).
Jenderal bintang dua ini memastikan bahwa bentrokan itu bukan karena masalah SARA, melainkan persoalan tapal batas.
BACA JUGA: Bentrokan Warga di Maluku Tengah Pecah, Dua Tewas, Seorang Polisi dan 2 Orang Terluka
“Kasus ini tidak ada kaitan sama sekali dengan isu-isu SARA, tetapi murni karena persoalan konflik tapal batas,” ujar Lotharia.
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Mohamad Roem Ohoirat menambahkan bahwa total keseluruhan rumah rusak berjumlah 211 unit.
BACA JUGA: Korban Tewas Bentrok Berdarah di Maluku Tengah Bertambah Jadi Tiga Orang
“Ada 183 rusak berat dan 28 rusak sedang,” kata Roem.
Selain menyebabkan kerusakan rumah, bentrokan ini juga membuat rusak 19 unit sepeda motor, sembilan unit kendaraan roda empat, tiga sepeda motor dinas Polri, dan satu sepeda motor dinas TNI.
“Sementara itu ada 100 rumah masih utuh dan Gereja Eben Haezer tidak mengalami kerusakan sama sekali,” tegas dia.
Diketahui bahwa buntut dari bentrokan warga ini, ada tiga orang meninggal dunia. Kemudian ada empat orang terluka, termasuk anggota Polri. (cuy/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Elfany Kurniawan