Buntut Skandal 737 MAX, Boeing Pecat CEO Dennis Muilenburg

Selasa, 24 Desember 2019 – 15:54 WIB
CEO dan Presiden Boeing Company Dennis Muillenberg. Foto: AFP

jpnn.com - Chief Executive Officer (CEO) Boeing Dennis Muilenburg telah dipecat dari perusahaan pembuat pesawat terbang asal Amerika Serikat tersebut. Keputusan tersebut diambil Dewan Direksi Boeing pada Senin (23/12).

Dewan Direksi menunjuk David Calhoun sebagai CEO yang baru. Calhoun akan mengambil alih posisi CEO sekaligus presiden yang baru mulai 13 Januari 2020 mendatang. Dia pun tetap mempertahankan kursinya di Dewan Direksi.

BACA JUGA: Boeing Hentikan Produksi Pesawat Maut 737 Max

Selain itu, anggota Dewan Direksi Lawrence Kellner akan segera diangkat menjadi chairman Dewan Direksi noneksekutif.

"Perubahan dalam struktur kepemimpinan diperlukan guna mengembalikan kepercayaan diri perusahaan di masa mendatang, karena hal itu membantu memperbaiki hubungan dengan para regulator, pelanggan, serta pemangku kepentingan lainnya," ujar Boeing dalam pernyataan tertulis.

BACA JUGA: Boeing Tingkatkan Kemampuan Armada Pesawat Pengintai NATO

Sementara itu, Boeing menunjuk Niel Golightly sebagai wakil presiden senior bidang komunikasi di perusahaan itu.

"Golightly (61) akan melapor kepada CEO interim Greg Smith untuk saat ini, dan kemudian kepada Presiden sekaligus CEO David Calhoun mulai 13 Januari," sebut Boeing. Golightly menggantikan Anne Toulouse, yang sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk pensiun pada awal 2020.

BACA JUGA: Boeing Yakin 737 MAX Kembali Terbang Dalam Waktu Dekat

Smith, yang menjabat Chief Financial Officer (CFO), ditunjuk sebagai CEO interim Boeing selama periode transisi setelah perombakan struktur kepemimpinan.

Pengunduran diri Muilenburg ini dilakukan ketika raksasa produsen pesawat terbang itu mengalami kesulitan untuk mendapatkan kembali kepercayaan para regulator, pelanggan dan publik menyusul dua kecelakaan mematikan yang terjadi pada jet penumpang 737 MAX. Dua insiden itu menewaskan total 346 kru dan penumpang.

Diungkapkan Boeing, susunan kepemimpinan baru ini akan menakhodai perusahaan dengan komitmen baru untuk sepenuhnya transparan, termasuk komunikasi yang efektif dan proaktif dengan Administrasi Penerbangan Federal (FAA), regulator global lainnya dan para pelanggannya.

Pesawat 737 MAX milik Boeing yang laris secara komersial ditangguhkan penerbangannya secara global pada Maret 2019 akibat dua kecelakaan udara mematikan yang terjadi di Indonesia pada Oktober 2018 dan Ethiopia pada awal 2019.

Pengoperasian kembali pesawat 737 MAX ditunda setelah FAA AS pada awal bulan ini mengatakan tidak akan menerbitkan sertifikasi ulang untuk pesawat tersebut hingga 2020 mendatang. Keputusan itu memupus harapan Boeing untuk kembali mendapatkan izin terbang bagi pesawat itu sebelum akhir tahun ini. (Xinhua/ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler