jpnn.com, KEPULAUAN MERANTI - Personel Polres Meranti diperiksa Propam buntut viralnya video speedboat polisi diduga meminta bahan bakar minyak (BBM) bak aksi bajak laut kepada kapal tanker.
Peristia itu terjadi di Perairan Bandul, Kecamatan Tasik putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti.
BACA JUGA: Viral, Speedboat Polisi Diduga Minta BBM Bak Aksi Bajak Laut, Ini Penjelasan Polda Riau
Video viral tersebut memperlihatkan seorang anggota kepolisian tengah memepet sebuah kapal tanker menggunakan speedboat Polairud Polres Meranti.
Dalam video tertulis oknum polisi tersebut meminta BBM secara paksa kepada pihak kapal tanker.
BACA JUGA: Perdana di Riau, Polres Meranti Hipnoterapi TNI, Lihat
Kapolres Meranti AKBP Kurnia Setyawan mengatakan saat ini personel yang terlibat melakukan patroli saat itu sudah diperiksa Propam.
Pemeriksaan itu terkait dugaan permintaan BBM, dan penggunaan kendaraan dinas, yakni speedboat Polairud oleh warga yang bukan anggota kepolisian.
“Saat ini masih didalami Sie Propam. Mohon waktu nanti akan kami sampaikan hasil klarifikasinya,” kata AKBP Kurnia saat dikonfirmasi JPNN.com, Senin (22/1).
Kurnia menegaskan akan mengambil tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku jika terbukti ada pelanggaran yang dilakukan anggotanya.
“Iya (akan ditindak tegas, red) jika ada pelanggaran agar ada pembelajaran untuk anggota ke depan bekerja sesuai SOP,” tegas Kurnia.
Sebelumnya, Direktur Polairud Polda Riau Kombes Wahyu Prihadmaka menjelaskan informasi yang beredar dalam video tersebut tidak benar.
Pertama, orang yang membawa speedboat milik Polairud itu adalah bukan polisi, melainkan seorang pekerja harian lepas (PHL) Pos Bandul bernama Amin.
Menurut keterangan Satpolairud Meranti kepada Kombes Wahyu, video tersebut tidak sesuai dengan kenyataan.
Amin sama sekali tidak meminta BBM kepada kapal tanker tersebut.
"Dia hanya mengejar kapal tanker tersebut, karena (penumpang) kapal tanker tersebut sedang merekamnya," kata Kombes Wahyu kepada JPNN.com Jumat (19/1).
Kombes Wahyu menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Rabu (17/1/2024) sekitar pukul 14.30 WIB.
Saat itu, Amin sedang melakukan patroli di perairan Bandul.
Saat patroli, Amin melihat sebuah kapal penarik sagu yang melintas.
Kapal penarik sagu tersebut memiliki tual yang melebihi 30 meter.
Amin kemudian menghentikan kapal penarik sagu tersebut dan memberikan imbauan agar memasang bendera peringatan di belakang tual.
Saat memberikan imbauan, Amin melihat seorang penumpang kapal tanker yang melintas sedang memvideokannya.
Amin kemudian mengejar kapal tanker tersebut untuk menanyakan maksud penumpang tersebut.
"Amin tidak naik ke kapal tanker dan meminta BBM. Dia hanya menanyakan maksud penumpang kapal tanker tersebut," jelas Kombes Wahyu.
Kombes Wahyu membeberkan pihaknya telah melakukan konfirmasi kepada Amin dan Bripka Alan, anggota Satpolair Polres Kepulauan Meranti yang ikut dalam patroli tersebut.
Keduanya membenarkan bahwa Amin tidak meminta BBM kepada kapal tanker tersebut.
"Kami telah melakukan konfirmasi kepada Amin dan Bripka Alan. Keduanya membenarkan bahwa Amin tidak meminta BBM kepada kapal tanker tersebut," bebernya.
Kombes Wahyu mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah mempercayai informasi yang beredar di media sosial.
“Masyarakat diminta untuk selalu cross check informasi tersebut sebelum menyebarkannya,” tuturnya. (mcr36/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Rizki Ganda Marito