Bunuh Diri Di Kos Wanita Pujaan

Selasa, 04 September 2012 – 17:44 WIB
MEDAN-Dari Siborong-borong, Tapanuli Utara, Gunawan Gultom (32) Senin (3/9)  mengantar nyawanya di lokasi rumah kost cewek pujaannya di Jl. Waru, Sekip, Medan. Cinta memang edan.

Ya, Gunawan Gultom menghabisi nyawanya sendiri dengan cara menenggak racun. Kematian pria yang baru beberapa jam tiba di Medan, ini sontak membuat heboh warga kawasan Sekip, persisnya dekat ‘Gedung Putih’. Ceritanya, Gultom yang kemarin pagi tiba di Medan, sekira pukul 14.00 WIB terlihat tengah duduk di teras rumah seorang warga, dekat kost Desi br Siburian, cewek yang sangat dicintai Gultom.

Sorenya, sekira pukul 18.00 WIB, Gultom yang semula duduk di bangku, ditemukan telentang seolah tertidur lelap dengan setengah mata terbuka. Belakangan diketahui, pria cungkring mengenakan kemeja coklat itu tak lagi bernyawa.

Air mata kontan membasahi pipi Desi saat memandang jenazah pria yang pernah mengisi hatinya. Cewek yang bekerja di sebuah toko kain di Pasar Petisah ini tak mengira, ancaman Gultom menenggak racun benar-benar dibuktikan. Cewek asal Lintong Nihuta ini pun tak mengira, sikap cueknya terhadap Gultom berakibat fatal.

Diakui Desi, Gultom datang ke Medan untuk bertemu dengannya guna menyelesaikan masalah asmara mereka. Tapi Desi sudah terlanjur jenuh dengan Gultom. Jarak (Medan dan Siborong-borong) yang memisahkan mereka membuat Desi mengakhiri hubungan cinta. Melalui seluler, pemutusan sepihak itu disampaikannya pada Gultom, 4 hari lalu.

Info dihimpun dari sejumlah rekan kost Desi menyebut, begitu tiba di Petisah, Gultom langsung menelepon Desi. Ia mengajak bertemu. Gultom tak ingin Desi memutus cintanya. Tapi Desi cuek. Lewat telepon, mereka gadoh. Karena kesal, Gultom lalu mengancam akan meminum racun jika Desi tak juga mau menemuinya. Tapi Desi tak menggubris ancaman via seluler itu.

"Aku tak menyangka kalau dia betulan bunuh diri. Dia dari kampung datang ke Medan mau nemui aku. Aku bolak-balik diteleponnya ngajak jumpa, tapi gak kuopeni. Diancamnya aku, katanya dia mau minum racun kalau aku tak mau jumpa. Kuanggap itu ancaman biasa, aku tetap cuek. Rupanya dia meninggal minum racun dekat kosku,’’ kata Desi, sesenggukan diapit seorang rekan wanitanya saat ia dimintai keterangan di Mapolsek Medan Baru.

Sesaat setelah meminum racun yang dicampur dalam minuman kemasan plastik, Gultom melangkah menuju rumah kost Desi yang berada di belakang ‘Gedung Putih’. Sejumlah saksi mata menyebut, Gultom berjalan layaknya orang galau atau bingung. Dia tampak memegangi dadanya. Ia mondar-mandir di Jl. Waru hingga Jl. Waringin, kawasan kost Desi.

Wajahnya terlihat mulai memucat. Sesekali ia terdengar merintih kesakitan sambil tangannya terus memegang dada. Sejumlah anak di sekitar lokasi itu sempat mendekati Gultom dan bertanya soal apa yang tengah dialami pria tak mereka kenal itu. Tapi Gultom tak menjawab. Ia hanya merintih kesakitan.

Fedrick, warga kawasan Jl. Waru, mengaku sempat mendengar rintihan Gultom yang berucap dengan bahasa Batak. "Pajumpang di surgo ma hita ito (bertemu di surga lah kita sayang -red)," demikian ucap Gultom sebelum  tergeletak dan dikira tidur akibat kelelahan. “Aku dengar dia merintih-rintih sambil megangi dadanya. Kupikir dia mau tidur,’’ ujar Fedrick, laki 20-an tahun itu.

Agustina (58), warga yang sempat berdialog dengan Gultom sebelum tewas, mengaku pria itu tampak linglung. Ceritanya, guna menunggu kedatangan Desi dari Petisah –yang akhirnya tak juga muncul- Gultom permisi duduk di teras rumah Agustina. Pada Agustina, Gultom mengaku sedang menunggu kedatangan kekasihnya.

“Namanya orang numpang duduk, nggak mungkinlah tak dikasih. Nah, pas sore tadi aku ngambil kain di jemuran, kuliat anak itu tertidur. Tapi kuperhatikan perutnya tak bergerak. Warga pun sudah ramai berdatangan melihatnya. Rupanya dia sudah mati. Terus ya kami lapor ke Koramil sana," ujar Agustina yang tampak syok atas kejadian maut di depan rumannya itu.

Oleh Tim Identifikasi Polresta Medan yang dibantu sejumlah personel Polsek Medan Baru, jenazah Gunawan Gultom diboyong ke RSU Pirngadi guna otopsi. Dari jenazah malang itu, polisi mengamankan 1 unit HP China, kabel charger, serta dompet. Kapolsek Medan Baru Kompol Budi Hendrawan mengaku pihaknya tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di jasad Gultom. Pun begitu, “Penyebab kematian belum diketahui, masih lidik," tandas Budi. (well/mar)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perkosa Keponakan, Dipergoki Istri

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler