Seorang pria asal China berprofesi pengacara yang pindah ke Australia, untuk menikahi pacarnya, telah dijatuhi hukuman penjara minimal 15 tahun karena membunuh perempuan itu.
Zhaoyun Wang, 32 tahun, menikam Shan Wu sampai mati dengan pisau daging di rumahnya yang terletak di kawasan Newcastle, pada tahun 2013, setelah Shan mengatakan bahwa ia ingin mengakhiri hubungan mereka.
BACA JUGA: Keluarga di Brisbane Ini Tertangkap Miliki 1300 Tanaman Ganja di Pekarangannya
Serangan itu begitu brutal, darah Shan ditemukan pada lebih dari satu ruangan dan pisau daging yang digunakan untuk menikam itu tertanam dalam tenggorokannya.
Foto Shan Wu, perempuan yang ditikam hingga tewas oleh pria asal China, yang juga pacarnya, Zhaoyun Wang.
BACA JUGA: Untuk Kedua Kalinya Masjid di Queensland Mendapat Serangan
Dalam persidangan, Hakim Richard Button mengatakan, pasangan itu bertemu pada akhir 2011 di Beijing dan telah hidup bersama sebelum perusahaan Shan pindah kantor ke wilayah Newcastle.
Pada bulan Juni 2012, Zhaoyun ditahan di China di tempat seorang pekerja seks dan dipenjara selama dua bulan. Ia kehilangan pekerjaannya dan mengaku soal hal ini kepada Shan melalui telepon.
BACA JUGA: Ketegangan Terjadi di Penjara di Hobart Karena Larangan Merokok
Zhaoyun akhirnya mendapat pekerjaan lain tetapi memutuskan untuk tidak mengambilnya dan malah menyusul Shan ke Australia, dan tiba pada Februari 2013.
Tapi saat itu, Shan mulai mengencani pria lain.
Pada hari Zhaoyun tiba, Shan mengatakan kepada pria itu bahwa ia ingin mengunjungi pria lain di Newcastle.
Shan Wu ditikam dengan pisau di tenggorokannya
Zhaoyun tadinya setuju tapi kemudian ia mengirim sms, menanyakan kapan Shan akan kembali.
Setelah Shan tiba di rumah, ia mengatakan kepada Zhaoyun bahwa ia ingin mengakhiri hubungan, dan membanding-bandingkan antara Zhaoyun dengan pria yang dikencaninya.
Hakim Richard mengatakan, pasangan ini kemudian pergi tidur tapi pada dini hari berselisih secara intens.
Pada 25 Februari pukul 3 pagi, Zhaoyun menyerang Shan dengan pisau daging, berulang kali menikamnya.
"Ia benar-benar kehilangan kontrol dan gelap mata. Darah ditemukan di lebih dari satu ruangan, dan pelaku menancapkan pisau daging itu di tenggorokan almarhum dengan kekuatan yang sangat besar," ungkapnya.
Hakim mengatakan, tak mudah untuk memahami serangan itu karena Zhaoyun sebelumnya dikenal sebagai sosok pemalu dan tak pernah menunjukkan dirinya rentan terhadap kekerasan.
Sang pelaku sendiri mengatakan, serangan itu adalah produk dari kekecewaan dan keterkejutan yang dialaminya karena akhir tak terduga bagi hubungan mereka berdua dan kenyataan bahwa ia telah meninggalkan pekerjaannya di China untuk pindah ke Australia.
Setelah membunuh Shan, ia menelepon layanan darurat, menunggu polisi tiba dan mengakui kesalahannya.
Hakim Richard mengatakan, Zhaoyun menerima bahwa pembunuhan itu benar-benar tak direncanakan.
"Almarhum adalah seorang perempuan muda yang ditikam dengan kejam sampai mati di rumahnya sendiri," katanya.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Kembali Jadi Negara Termahal di Dunia