Seorang ibu di Perth akan menghabiskan setidaknya 18 tahun di penjara karena menikam suaminya hingga mati ketika ia tidur di rumah mereka, sebelum menusukkan pisau dapur pada dua putra mudanya.
Cara Lee Hall, 38 tahun, dinyatakan bersalah tahun lalu karena membunuh Glenn Hall yang berusia 33 tahun di rumah keluarga mereka di pinggiran selatan Leda, Perth, pada Desember 2015, sebelum menyerang dua dari empat putra mereka, yang pada saat itu berusia 11 dan 4 tahun.
BACA JUGA: Telan Boneka Sapi, Ular Piton Ini Terpaksa Dioperasi
Glenn Hall ditikam lebih dari 16 kali saat ia tidur di kasur.
Cara kemudian menelepon layanan darurat dan mengatakan bahwa ia telah menikam suaminya karena ia berusaha membunuhnya dan anak-anak mereka.
BACA JUGA: Anak Tewas di Sydney, Wabah Flu Dikhawatirkan Memburuk
Mahkamah Agung mengungkap bahwa selama panggilan itu, Cara terdengar bisa didengar mengatakan kepada putranya untuk pergi ke tetangga yang bisa menjaga mereka tetap aman, dan ia kemudian memberi tahu detektif bahwa ia tak bisa mengendalikan dirinya untuk membunuh mereka. Dianggap âgilaâ
Dalam persidangannya, Cara mengklaim ia telah bertindak membela diri karena ia telah mengalami bertahun-tahun penyiksaan fisik dan mental dan takut suaminya akan membunuhnya serta anak-anak mereka
BACA JUGA: Menelusuri Puluhan Desa yang Hilang di Australia
Namun, selama proses putusan hukuman, para psikiater memutuskan bahwa ia menderita "episode psikotik yang diinduksi trauma" sebelum, selama dan setelah serangan.
Pengadilan mengungkap, Hall mengalami delusi paranoid bahwa suaminya berusaha membunuh anak-anak atau bahwa sang mencoba menjual mereka untuk perdagangan seksual.
Ia juga mengklaim bahwa dirinya mendengar suara-suara dari Tuhan dan Setan. Photo: Cara Hall dan Glenn Hall, yang ia bunuh di rumah keluarga pada Desember 2015. (Facebook: Cara Hall)
Pengacara Cara Hall, Mara Barone, menyampaikan bahwa karena penyakit mental kliennya, ia seharusnya tidak menerima hukuman penjara seumur hidup, tetapi seharusnya diberikan hukuman yang terbatas.
Tetapi jaksa negara bagian, Brett Tooker, berpendapat kondisi mental Cara Hall dipengaruhi oleh penggunaan obat-obatan, termasuk sabu dan ganja, yang katanya ia konsumsi pada malam sebelum pembunuhan
Tooker mengatakan, mengingat Cara Hall di masa lalu telah didiagnosa dengan "psikosis yang diinduksi obat", ia "jelas telah menyadari hubungan" antara penggunaan narkoba dan kesehatan mentalnya dan "sebagian harus bertanggung jawab".Serangan brutal
Hakim Michael Corboy menerima bahwa Cara Hall menderita penyakit kejiwaan dan psikiatris yang serius karena pola asuh yang traumatis dan disfungsional yang diterimanya, tetapi ia memutuskan bahwa hal yang tidak akan "tidak adil" untuk memaksakan hukuman penjara seumur hidup
Ia menemukan bahwa meski Hall, dalam keadaan psikotiknya, percaya suaminya akan menyakitinya dan anak-anaknya, itu bukan keyakinan yang masuk akal.
"Anda tidak memiliki alasan yang masuk akal untuk berpikir bahwa perlu untuk menikam sang suami beberapa kali," katanya.
Hakim Corboy juga mengatakan Cara Hall tahu dari pengalaman masa lalu bahwa menggunakan obat-obatan terlarang memengaruhi kondisi mental dan kesejahteraannya.
Ia menggambarkan pembunuhan itu "brutal dan biadab", mengatakan Hall telah melumpuhkan suaminya dengan serangan membabi-buta.
Hakim Corboy juga mengatakan serangan terhadap putra-putranya pasti "sangat menakutkan dan mengerikan" dan kemungkinan akan menjadi sesuatu yang akan membekas selama sisa hidup mereka. Photo: Keluarga dan teman-teman dari Glenn Hall mengenakan kaos dengan fotonya saat mereka meninggalkan pengadilan menyusul siding vonis. (ABC News: Joanna Menagh)
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petani Australia Lirik Pasar Sayuran Bubuk