jpnn.com - PENINGKATAN kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia (SDM) bidang kemaritiman terus dilakukan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kesiapan SDM kemaritiman dinilai sangat mendesak karena industri maritim merupakan salah satu fondasi ekonomi nasional.
"SDM ini penting, apalagi Pak Presiden Jokowi telah berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Perlu diingat bahwa pengembangan maritim tidak hanya soal pembangunan pelabuhan saja, namun yang lebih mendasar adalah SDM. Dan tentu SDM Banyuwangi tidak boleh ketinggalan," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat berdiskusi dengan siswa SMKN 1 Glagah Banyuwangi, Selasa (28/10).
BACA JUGA: Mantan Relawan Desak Jokowi Angkat Guru Honorer Jadi PNS
SMKN 1 Glagah Banyuwangi merupakan sekolah menengah kejuruan yang mempunyai bidang keahlian kemaritiman. SMKN itu mempunyai bidang keahlian Nautika Kapal Penangkapan Ikan (NKPI), Teknika Kapal Penangkapan Ikan, Tehnologi Pengolahan Hasil Perikanan, dan Agribisnis Perikanan.
Acara diskusi dengan siswa SMK tersebut juga dimaksudkan sebagai rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda di Banyuwangi. "Saya sengaja ke SMK dengan bidang keahlian kemaritiman ini dalam rangkaian peringatan Sumpah Pemuda untuk menumbukan kembali kecintaan generasi muda terhadap dunia kemaritiman," ujar Anas.
BACA JUGA: Rini Ingin Dirikan Sekolah Perawat untuk RS BUMN
Di Banyuwangi saat ini terdapat empat SMK yang mempunyai bidang keahlian kemaritiman, yaitu SMKN 1 Glagah, SMKN 1 Kalipuro, SMKN Miftahul Ulum, SMKN Darul Muncar, dan SMK Pradana. Total siswa saat ini mencapai sekitar 650 orang dan telah menghasilkan ribuan lulusan. Selain itu, di Banyuwangi terdapat Akademi Kelautan Banyuwangi.
Lembaga pendidikan itu mempunyai konsentrasi keahlian bidang kemaritiman, seperti Nautika Kapal Niaga, Teknika Kapal Niaga, Nautika Kapal Penangkapan Ikan, Teknika Kapal Penangkapan Ikan, Tehnologi Pengolahan Hasil Perikanan, Agribisnis Perikanan, Nautika Pelayaran Niaga, Teknika Pelayaran Niaga, dan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhanan. Lembaga-lembaga pendidikan di Banyuwangi itu telah dipercaya industri nasional dan luar negeri untuk pemenuhan kebutuhan SDM-nya. Kehadiran lembaga itu kini dilengkapi dengan keberadaan Universitas Airlangga kampus Banyuwangi yang mempunyai jurusan Budidaya Perairan.
BACA JUGA: Anies Pastikan Nomenklatur Kemendikbud tak Berubah
Anas menambahkan, kebutuhan SDM kemaritiman sangat tinggi. Sebagai contoh, berdasarkan data Masyarakat Transportasi Indonesia, saat ini Indonesia masih kekurangan tenaga kerja di industri pelayaran. Dari kebutuhan 7.000 tenaga kerja baru per tahun, baru terpenuhi 21 persen atau 1.500 orang.
"Itu baru dari sisi bidang pelayaran. Padahal, kemaritiman sangat luas. Kebutuhan tenaga kerja di bidang lain seperti perikanan juga sangat tinggi. Data juga menunjukkan, SDM bidang angkutan lepas pantai atau offshore masih sangat didominasi asing. Ini peluang besar bagi SDM kita," kata Anas.
Anas juga berharap ada sinergi pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan kualitas SDM kemaritiman. Dia mencontohkan soal perlunya insentif biaya sertifikasi yang dibutuhkan para siswa.
Sertifikat dasar yang dibutuhkan seorang pelaut minim ada tiga, yakni Basic Safety Training, Buku Pelaut, serta Sertifikat Nautika atau Teknik. "Biayanya tiap sertifikat bervariasi. Mulai dari yang 300 ribu hingga Rp 1,8 juta. Ini perlu ditanggung bersama antara pemerintah pusat dan daerah," papar Anas. (eri/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politeknik Kekurangan Dosen S2 Terapan
Redaktur : Tim Redaksi