Bupati Anas Luncurkan Satgas Paman Tak Resah, Tugasnya?

Jumat, 07 April 2017 – 14:34 WIB
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, BANYUWANGI - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tak mau lepas tangan dengan masih maraknya aneka jajanan yang kurang higienis di lingkungan sekolah.

Kini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas telah meluncurkan Satuan Tugas (Satgas) Paman Tak Resah (Pemeriksaan Makanan Jajanan Tak Beracun, Enak, Sehat, Aman dan Higienis). Satgas ini akan memastikan makanan yang dijual di lingkungan sekolah tidak mengandung zat berbahaya.

BACA JUGA: Cara Bupati Anas Optimalkan Golden Age Anak Banyuwangi

Menurut Anas, asupan makanan sehari-hari sangat berpengaruh pada kesehatan. Khususnya pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. “Bila anak-anak mengonsumsi jajanan tidak sehat yang mengandung bahan kimia yang berbahaya, ini tidak hanya bahaya bagi kesehatan fisik anak, namun juga akan mengancam tumbuh kembang otaknya,” ujar Anas, Jumat (7/4).

Selama ini, Anas sering melihat banyaknya para penjaja aneka makanan di lingkungan. Sementara selama ini sekolah tidak mengontrol bahan-bahan makanan yang dipakai penjual. “Untuk itu kami luncurkan satgas Paman Tak Resah. Tugas satgas akan memeriksa kandungan semua makanan yang dijual di dalam maupun luar sekolah," ujar Anas.

BACA JUGA: Bagaimana Kalau Gus Ipul-Bupati Anas Duet di Jatim...

”Saat ini tim sudah jalan. Misalnya, beberapa waktu lalu di Genteng Kulon, para penjual makanan yang biasa ada di sekitar sekolah sudah dikumpulkan oleh Puskesmas, dan langsung diberi materi oleh dokter setempat. Jadi ini tidak mematikan para penjual jajanan dengan melarang mereka berjualan, tapi kami mengedukasi agar menyajikan makanan yang sehat bagi anak-anak. Alhamdulillah respons mereka bagus. Saya yakin, justru dengan meningkatkan higienitas, justru jualan mereka tambah laris,” imbuh bupati berusia 43 tahun itu.

Satgas Paman Tak Resah dibentuk di seluruh sekolah se-Banyuwangi. Anggotanya terdiri atas kepala sekolah dan guru, komite sekolah, tenaga kesehatan puskesmas, dan perwakilan siswa.

BACA JUGA: Terminal Hijau Bandara Banyuwangi Siap Beroperasi

“Kepala sekolah dan guru akan mendata semua pedagang yang berada di area sekolah, selanjutnya Puskesmas mengambil sampel makanan para pedagang untuk di uji laboratorium apa saja kandungannya,” terang Anas yang juga ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur.

Adapun perwakilan siswa tergabung dalam Inspektur Cilik yang secara langsung mengawasi jajanan teman-teman sebayanya. “Ini pengembangan dari program “Inspektur Cilik” yang telah dibentuk di tingkat SD. Anak-anak yang terpilih ini telah dibekali berbagai pengetahuan sederhana untuk mengidentifikasi jajanan oleh Puskesmas setempat,” terang Anas.

Pak Bupati mengharapkan kampanye perilaku hidup sehat dan bersih tersebut bisa diterapkan semua warga. ”Seberapa pun besarnya anggaran kesehatan pemerintah, jika masyarakat perilaku hidupnya tidak sehat, tidak akan cukup untuk memberikan pengobatan,” pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan dr Widji Lestariono menambahkan, pemeriksaan jajanan akan dilakukan rutin di tiap sekolah dua bulan sekali. Apabila sampai ditemukan kandungan zat berbahaya, penjual diberi peringatan dan dilarang berjualan. Ada empat bahan berbahaya yang jadi perhatian, yaitu Rhodamin B (pewarna tekstil merah), Methanyl Yellow (pewarna tekstil kuning), boraks (pengenyal), dan formalin (pengawet). (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Anas Gandeng BTN Demi Homestay Milik Warga


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler