Bupati Ini Kawal Khusus Seleksi PPPK Formasi Tendik

Kamis, 29 September 2022 – 11:10 WIB
Para guru non ASN Kabupaten Batanghari berfoto bersama dengan Bupati Batanghari H Muhammad Fadhil M Arief. (ANTARA/Riski Apriyani)

jpnn.com - BATANGHARI - Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief mengatakan Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, termasuk daerah yang mendapat kuota PPPK 2022 cukup banyak untuk tingkat kabupaten. 

Oleh karena itu, Pemkab Batanghari akan melakukan pengawalan khusus untuk memastikan proses seleksi PPPK untuk formasi tenaga pendidik di daerah itu.

BACA JUGA: Seleksi PPPK 2022: Tenaga Honorer Diminta Mempersiapkan Diri

“Kami akan pantau dan kawal sehingga berjalan sesuai harapan,” kata Muhammad Fadhil Arief di Muarabulian, Kabupaten Batanghari, Kamis (29/9). 

Menurut dia, Kabupaten Batanghari mendapat alokasi 950 formasi tenaga pendidik, dari total 1.339 yang diusulkan oleh daerah itu untuk seleksi PPPK 2022. 

BACA JUGA: Pemkot Bandung Memprioritaskan Honorer K2 Diangkat Menjadi PPPK

Jumlah itu berdasarkan alokasi yang dikeluarkan oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

Kuota formasi PPPK untuk tenaga pendidik yang disetujui BKN itu memang lebih sedikit dari yang diusulkan Pemkab Batanghari. 

BACA JUGA: Jelang Penghapusan Honorer dan Pembukaan PPPK, Maluku Sudah Melakukan Pendataan Non-ASN

Namun, angka itu paling banyak dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Jambi. 

"Alokasinya terbanyak untuk tingkat kabupaten/kota ini, baik itu secara nasional maupun di Provinsi Jambi ini," katanya.

Fadhil pun mengingatkan guru non-ASN untuk melengkapi syarat dan ketentuan. 

“Ini merupakan kesempatan yang berikan pemerintah untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ungkap Fadhil.

Bupati juga meminta supaya kerja keras ini tidak boleh berhenti di sini saja.

Namun, kata dia, bagaimana semua formasi yang didapat diisi, dan jangan sampai kuota yang diberikan tidak terisi penuh. 

Menurut dia, akan ada penilaian, seperti syarat administrasi yang terpenuhi sesuai arahan aturan yang dibuat pemerintah pusat dan penilaian kinerja yang dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

"Nanti akan terukur apa yang mereka ajarkan selama ini, bakal ketahuan," kata Muhammad Fadhil Arief. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler