Bupati Janji Biayai Pengobatan, Eh... Ternyata Omong Doang

Rabu, 22 Juni 2016 – 15:48 WIB
Salah satu korban penembakan saat menjalani perawatan di rumah sakit. Foto: dokumen BE/JPG

jpnn.com - BENTENG – Empat warga Kecamatan Merigi Sakti Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) yang tertembak dalam aksi demo penolakan tambang batubara underground milik PT Cipta Buana Seraya (CBS) yang berakhir rusuh, 11 Juni lalu, mengaku kecewa.

Pasalnya, hingga keempatnya dibolehkan pulang ke rumah masing-masing setelah dirawat di RSM Yunus Bengkulu, belum juga mendapatkan bantuan, khususnya biaya pengobatan. Selama pengobatan, mereka pun mengaku menggunakan biaya pribadi.

BACA JUGA: Begini Kronologis Penyanderaan Abu Sayyaf pada 13 ABK Indonesia

“Dari awal korban masuk ke RSMY hingga diperbolehkan pulang, semuanya menggunakan biaya pribadi,” kata Kuasa Hukum Warga tersebut dari Lembaga  Bantuan Hukum (LBH) Garuda Jakarta, Raden Adnan SH kepada Bengkulu Ekspress (Jawa Pos Group), Selasa (21/6).

Pihaknya pun sangat menyayangkan sikap Bupati Benteng, Ferry Ramli yang belum memenuhi janjinya menanggung seluruh biaya pengobatan korban, seperti Badrin, 45, yang mengalami luka tembak di paha kiri dengan 5 jahitan dan luka tembak di leher dengan 7 jahitan, masuk menggunakan BPJS dan diperbolehkan pulang ke rumah dengan mengeluarkan biaya Rp 300 ribu.

BACA JUGA: Kunjungi Bogor Saat Ultah, Jokowi Bikin Kaum Ibu Menangis Haru

Selanjutnya, Yudi, 30, yang mengalami luka tembak di dada kanan dengan 3 jahitan dan masuk sebagai pasien umum dengan biaya Rp 2 juta, Alimuan, 61, yang mengalami luka tembak di lengan tangan kanan dan menjalani operasi karena patah tulang lengan kanan akibat terkena peluru. Korban masuk dengan menggunakan BPJS dan sudah diperbolehkan pulang ke rumah dan menghabiskan biaya senilai Rp 5 juta.

Sedangkan, Martadinata, korban luka tembak di perut bagian atas dan sudah menjalani operasi serta diperbolehkan pulang dengan mengeluarkan biaya mencapai Rp 4,5 juta.

BACA JUGA: Akhirnya, Banjarmasin Segera Dilintasi Kereta Api

“Sampai informasi terakhir yang kita terima, semua korban menggunakan biaya sendiri dan swadaya keluarga. Kami minta bupati menepati janjinya yang disampaikan melalui berbagai media untuk menanggung semua biaya pengobatan,” pungkas Raden.(135/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alamaak! Dua Oknum Guru yang Selingkuh Itu Akhirnya Dipecat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler