KENDARI - Isak tangis menyambut kedatangan Bupati Konawe, Sulawesi Tenggara Lukman Abunawas begitu menggema di Pelabuhan dermaga Navigasi Kendari, Sabtu (16/2). Wajah pucat masih terpancar dari rombongan yang sempat terdampar di Pulau Menui setelah mengikuti kampanye pasangan Kery Saiful - Parinringi (Berkesan) di Wawonii.
Badan SAR Nasional (Basarnas) Kendari membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk mengevakuasi rombongan karena alam tak bersahabat.
Kasubsi Basarnas Kendari, Masrano menjelaskan untuk mengevakuasi para korban dari pulau Menui, terbentur cuaca dan tempat speed boat karam berada di perairan dangkal. Kapal SAR kesulitan menjemput mereka. Akhirnya korban satu persatu diangkut.
''Bukan hanya itu saja cuaca gelap usai hujan Jumat (15/2) lalu, membuat jarak pandang sangat berpengaruh. Kami berjalan perlahan agar seluruh penumpang speed itu bisa dievakuasi,"kata Masrano.
Nahkoda speed, M Syarief dan ABK Sulaiman menuturkan jika speed yang mereka gunakan masih stabil dan tidak ada masalah pada mesin saat meninggalkan Wawonii saat hujan mulai turun. Di tengah perjalanan, Speed boat terpaksa berjalan menyamping dan tidak mengikuti titik koordinat.
Alasan Syarief langkah itu dilakukan karena bila berjalan lurus maka speed tersebut akan terbalik dan akan ditelan ombak yang tingginya hampir dua meter. ''Untung bahan bakar cukup hingga tiba di Pulau Menui,'' terang Syarif.
Kapal Basarnas meninggalkan pulau Menui sekitar pukul 03.20 Wita dan tiba di Kendari pukul 05.37 Wita. Saat kapal Basarnas akan bersandar puluhan keluarga, tim pemenang dan kerabat dekat 13 korban sudah berada di pelabuhan Navigasi Kendari sudah menunggu sejak pukul 23.00 Wita. (KP/awa/jpnn)
Badan SAR Nasional (Basarnas) Kendari membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk mengevakuasi rombongan karena alam tak bersahabat.
Kasubsi Basarnas Kendari, Masrano menjelaskan untuk mengevakuasi para korban dari pulau Menui, terbentur cuaca dan tempat speed boat karam berada di perairan dangkal. Kapal SAR kesulitan menjemput mereka. Akhirnya korban satu persatu diangkut.
''Bukan hanya itu saja cuaca gelap usai hujan Jumat (15/2) lalu, membuat jarak pandang sangat berpengaruh. Kami berjalan perlahan agar seluruh penumpang speed itu bisa dievakuasi,"kata Masrano.
Nahkoda speed, M Syarief dan ABK Sulaiman menuturkan jika speed yang mereka gunakan masih stabil dan tidak ada masalah pada mesin saat meninggalkan Wawonii saat hujan mulai turun. Di tengah perjalanan, Speed boat terpaksa berjalan menyamping dan tidak mengikuti titik koordinat.
Alasan Syarief langkah itu dilakukan karena bila berjalan lurus maka speed tersebut akan terbalik dan akan ditelan ombak yang tingginya hampir dua meter. ''Untung bahan bakar cukup hingga tiba di Pulau Menui,'' terang Syarif.
Kapal Basarnas meninggalkan pulau Menui sekitar pukul 03.20 Wita dan tiba di Kendari pukul 05.37 Wita. Saat kapal Basarnas akan bersandar puluhan keluarga, tim pemenang dan kerabat dekat 13 korban sudah berada di pelabuhan Navigasi Kendari sudah menunggu sejak pukul 23.00 Wita. (KP/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Pemilik Vila Liar Puncak Mangkir
Redaktur : Tim Redaksi