jpnn.com, JAKARTA - Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal membela warganya yang menggelar demonstrasi untuk menolak karantina dan observasi terhadap ratusan WNI di Natuna, pada Minggu (2/2).
Menurut dia, warga Natuna resah dengan aktivitas karantina dan observasi. Mereka khawatir tertular virus Corona dari aktivitas karantina dan observasi WNI tersebut.
BACA JUGA: Pemerintah Menjamin Lokasi Karantina WNI Tidak Membahayakan Warga Natuna
"Biasa, namanya kami orang kampung. Belum pernah ada kejadian begitu, jadi merasa waswas. Ada apa ini karantina?" kata Hamid ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (4/2).
Menurut dia, pemerintah pusat tidak melakukan langkah sosialisasi sebelum dilaksanakannya karantina dan observasi. Bahkan, pemerintah pusat tidak pernah berkomunikasi dengan pemerintah lokal.
BACA JUGA: Jangan Salahkan Warga Natuna yang Takut Sama Virus Corona
"Artinya mendadak, itu belum sempat menyosialisasikan. Jadi, sedikit ada kecemasan," ungkap dia.
Namun, kata dia, pemerintah pusat mulai berbenah berkaitan dengan upaya sosialisasi. Pemerintah pusat mulai menggandeng pemerintah daerah untuk menjelaskan aktivitas karantina dan observasi.
BACA JUGA: Ratusan Warga Natuna Mengungsi Lantaran Daerahnya jadi Tempat Karantina WNI
"Sekarang sudah menggerakkan tim-tim yang di lapangan, untuk menyosialisasikan supaya masyarakat tidak terlalu cemas," lanjut dia.
Setidaknya, kata dia, pemerintah pusat mulai menjelaskan bahwa karantina tidak mengancam kesehatan warga Natuna. Hal itulah yang perlu didengar oleh warga Natuna.
"Bahwa pemerintah akan menangani semua permasalahan yang ada di Natuna dengan masyarakat yang ada di Natuna. Jadi, tidak hanya menangani yang pulang, tetapi masyarakat Natuna juga ditangani," timpal dia. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan