jpnn.com, JAKARTA - Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengisi kuliah tamu di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Universitas Brawijaya, Malang.
Pria yang akrab disapa Fauzi itu diminta untuk berbicara dengan tema seni memimpin.
BACA JUGA: Bupati Sumenep Nilai Program TMMD Luar Biasa
Menurut Fauzi, seni memimpin merupakan langkah dan taktik dalam mengelola sebuah organisasi atau kelompok.
Dia menyebutkan kebijakan seorang pemimpin adalah aktualisasi keindahan dari seni memimpin.
BACA JUGA: Sah! Profesor Widodo Terpilih Jadi Rektor Universitas Brawijaya Gantikan Prof Nuhfil
"Semua permasalahan rakyat atau masyarakat kita harus pikirkan. Mulai dari masalah ekonomi, budaya, pendidikan, sosial, hukum, HAM, dan semacamnya. Hal paling besar hingga yang paling kecil semua ada di pemerintahan," kata Fauzi dalam keterangannya, Jumat (9/9).
Dia menyebutkan, kepekaan seorang pemimpin merupakan kunci utama untuk menangani masalah secara cepat, membuat kebijakan secara tepat, meminalisir mudharat dan mengutamakan asas kemanfaatan bersama untuk rakyat.
Dia bahkan mencontohkan isu yang lagi hangat tentang kenaikan BBM yang mendapat beragam penolakan dari rakyat.
"Setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah itu tidak langsung disetujui oleh seluruh masyarakat. Hal itu disebabkan oleh banyak faktor," jelasnya.
Tak hanya itu, dia juga menyebutkan seorang pemimpin harus memiliki kekuasaan penuh atas setiap kebijakan yang dikeluarkan. Namun, aspirasi publik merupakan hal utama yang mesti diramu menjadi sebuah keputusan akhir.
"Bukan berarti pemimpin seenaknya saja. Bukan, kekuasaan penuh itu segala hal baik dan yang kurang baik harus mampu kita kendalikan. Tentu dalam hal ini, budaya musyawarah bersama bawahan juga sangat penting. Intinya bersama-sama melayani," jelas Fauzi.
Fauzi juga menyebutkan ada empat aspek penting yang harus disadari oleh seorang pemimpin.
"Hukum merupakan panglima setiap kebijakan. Seorang pemimpin harus bisa mengendalikan aspek sosial. Buatlah seni memimpin seindah mungkin, dan keempat setiap kebijakan yang dikeluarkan tidak lepas dari kegiatan politik," pungkas Achmad Fauzi.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra