Bupati Tantang Unpak Buka Fakultas Kedokteran

Rabu, 27 Juni 2012 – 08:33 WIB

BOGOR― Bogor memiliki beberapa perguruan tinggi  negeri dan swasta. Namun, tak satu pun yang membuka fakultas kedokteran. Padahal, Bogor membutuhkan banyak tenaga dokter spesialis untuk dipekerjakan di beberapa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) maupun puskesmas.

Atas dasar itulah, Bupati Bogor Rachmat Yasin menantang Rektor Universitas Pakuan (Unpak) untuk segera membuka fakultas kedokteran di Unpak. Mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor itu menyebutkan, saat ini Kabupaten Bogor telah memiliki empat RSUD, yakni   RSUD Cibinong, Ciawi, Cileungsi dan Leuwiliang. RSUD ini butuh dokter spesialis yang memadai.

"Kalau Unpak buka fakultas kedokteran, kita siap bantu menyiapkan tempat praktik calon dokter di RSUD," tutur RY di sela-sela syukuran khitanan putra CEO Radar Bogor (Grup JPNN), Hazairin Sitepu, kemarin.   

Bak gayung bersambut, Rektor Unpak, Bibin Rubini menyatakan siap merealisasikan tantangan Bupati Bogor tersebut. Namun, dia mengakui membuka program studi, apalagi fakultas kedokteran bukanlah perkara sepele.

Menurut Bibin, perlu waktu serta persiapan yang matang untuk membuka fakultas kedokteran. Selain fasilitas sarana dan prasarana, faktor pertama adalah ketersediaan tenaga pendidik. Pihaknya tak bisa begitu saja menarik dokter untuk menjadi dosen. Sebab dosen kedokteran haruslah praktisi yang betul-betul seorang akademisi. “Praktisi saja tidak cukup untuk menjadi dosen, mereka harus akademisi juga,” katanya kepada Radar Bogor.

Saat ini Unpak sendiri telah memiliki enam fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi, Hukum, Matematika dan IPA (MIPA), Teknik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan (FKIP), serta ditambah program pascasrajana.

Bibin menyatakan, Unpak masih memungkinkan untuk membuka fakultas baru. Tapi untuk merealisasikannya, Bibin harus membicarakannya terlebih dahulu dengan yayaysan dan senat kampus. Jika sudah ada kesepakatan barulah masuk ke proses uji kelayakan sebelum proposalnya diajukan ke Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti).

“Perlu biaya yang sangat besar. Misalnya saja untuk kesiapan gedung. Membangun gedung baru ini perlu dana miliaran rupiah. Prosesnya juga sangat panjang, sehingga kami belum bisa menyebutkan berapa lama waktu yang dibutuhkan,” tutur rektor yang baru saja memasuki masa jabatan periode ke-duanya itu.

Lebih lanjut dia mengatakan, secara informal, pihaknya sudah membiacrakan soal ini dengan yayasan. Sebab, Bupati bukan kali ini saja menantang Unpak membuka fakultas kedokteran. “Sejak awal tahun, Pak Bupati sudah menyampaikan ini kepada saya. Beliau mengatakan, sebagai rektor saya harus bisa menorehkan sejarah,” katanya.

Dia menyebutkan, saat ini Unpak memiliki lahan seluas 3,5 hektar di daerah Kandang Roda, Kabupaten Bogor. Apabila fakultas baru ini jadi dibuka, lahan itulah yang akan digunakan sebagai gedungnya. Bibin mengatakan, kebutuhan dokter di wilayah Bogor memang sangat besar, sehingga fakultas kedokteran sangat potensial.

“Tapi semua perlu persiapan matang. Kami belum bisa memastikan, namun yang jelas kami sangat merespon positif tantangan Pak Bupati ini,”  tukasnya. (nad)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lakukan Pungli, Guru Diancam Pecat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler