jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum dan HAM) diminta memberikan sanksi tegas kepada petugas Imigrasi yang lalai saat bertugas sehingga buronan Interpol asal Rusia Andrew Ayer kabur.
"Ini hal yang fatal dan tidak dapat ditoleransi bagi seorang petugas Imigrasi sampai Andrew Ayer bisa kabur, terlebih Andrew Ayer merupakan buronan Interpol," kata Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (14/2).
BACA JUGA: Pengumuman: Andrew Ayer Kabur Usai Bertemu Teman Wanitanya Bernama Ekaterina
Andi Rio meminta Imigrasi berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Rusia di Indonesia, Kepolisian RI, serta pihak terkait lainnya, untuk mencegah buronan itu kabur lebih jauh.
Selain itu, ia mengusulkan segera dikeluarkan daftar pencarian orang (DPO) untuk Andrew Ayer.
BACA JUGA: Buronan Interpol Asal Rusia Kabur, Wakil Ketua DPR: Di Mana Petugas Imigrasi?
Dia menegaskan agar tidak terjadi lagi, Imigrasi Kemenkumham diminta melakukan evaluasi secara keseluruhan dan penempatan petugas.
"Pihak imigrasi harus berbenah diri, tentunya di tempat-tempat tertentu jangan sampai ada personel dalam jumlah sedikit yang bertugas dan pengamanan atau pengawalan yang lemah," ucap Andi Rio.
BACA JUGA: Imigrasi Kerahkan Seluruh Kekuatan Buru Buronan Interpol Asal Rusia Andrew Ayer
Andrew Ayer merupakan buron Interpol yang masuk dalam red notice.
Ia sebelumnya menjalani hukuman pidana di Lapas Kelas IIA Kerobokan karena perkara narkotika.
Setelah masa hukuman pidana berakhir, Andrew Ayer diserahkan ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai pada Rabu (3/2) untuk selanjutnya dikenakan tindakan administrasi keimigrasian pendeportasian dan pengusulan cekal.
Namun, saat akan dipindahkan dari Ruang Detensi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai ke Rumah Detensi Imigrasi Denpasar pada Kamis (11/02), Andrew Ayer menyelinap dan kabur. (antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Boy