jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno menilai buruh penting tetap berada di garis perjuangan menuntut peningkatan upah dan menolak serbuan tenaga kerja asing (TKA).
Namun, Adi mengingatkan agar buruh tidak boleh membawa agenda politik partisan dan hanya menjadi alat tunggangan politik menjelang Pemilu 2019.
BACA JUGA: Massa Buruh di Depan Istana Kepresidenan Berangsur Bubar
“Saya kira hal ini penting menjadi perhatian, karena buruh cukup rentan disusupi agenda politik kepentingan kelompok tertentu,” ujar Adi kepada JPNN, Selasa (1/5).
Menurut pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta ini, kesucian perjuangan buruh tak ada artinya jika perjuangan buruh ditunggangi politik tertentu.
BACA JUGA: May Day, Ada Layanan Servis dan Ganti Oli Gratis Untuk Buruh
"Ini tentu sangat ironis, di tengah kesulitan hidup buruh malah ada kelompok lain yang mencoba menunggangi," ucapnya.
Untuk itu, Adi menyarankan para buruh sebaiknya melakukan antisipasi. Agar peringatan "Hari Buruh" tidak disusupi kelompok yang membawa agenda politik tertentu.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Prabowo Sudah Tebar Janji di Hadapan Ribuan Buruh
BACA ARTIKEL LAINNYA... Disambut Ribuan Buruh, Prabowo Mengaku Merinding
Redaktur & Reporter : Ken Girsang