DHARMASRAYA - Ratusan buruh lepas yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesiap (FKSPSI) berdemontrasi di Kecamatan Padang Laweh, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat menggelar demonstrasi.
Mereka memprotes upah bongkar Tandan Buah Segar (TBS) Sawit yang minim dan jadwal penimbangan atau penerimaan TBS plasma PT Sumbar Andalas Kencana (PTSAK) - Group PT Incasi Raya- yang tidak menentu.
Menurut Ketua FKSPSI Syapruddin, sebenarnya ada enam tuntutan kepada pihak perusahan masing-masing menyangkut kenaikan upah bongkar, jadwal atau cara penerimaan atau penimbangan TBS Plasma, bantuan kecelakaan saat bekerja, peralatan untuk keselamatan kerja seperti helm, sepatu dan kaos tangan dan pemberrian tunjangan.
Sekitar pukul 10.00 WIB diadakan pertemuan dengan perwakilan perusahaan dan buruh, tampak hadir pihak perusahaan pimpinan Kebun PT SAK sekaligus Humas Frenzy Marwan, pimpinan pabrik PT SAK Adi Sutanto, Kabag Operasional Polres Dharmasraya Kompol Adra B, Kapolsek Koto Baru Iptu Suyanto, Kasat Intel Iptu Nanang, Ketua KNPI Dharmasraya BJ Efrizon, Camat Padang Laweh A Yani, perwakilan buruh diantaranya Syaprudin, Wibir dan lainnya.
Untuk tuntutan kenaikan upah bongkar, pihak perusahaan berjanji akan membicarakannya dengan kontraktor dan sopir. Sementara tuntutan untuk bantuan kecelakaan kerja, perusahaan berjanji akan menyanggupi dengan catatan kecelakaan itu terjadi dalam areal pabrik dan saat bekerja.
Begitupun dengan tuntutan perlatan keselamatan kerja, pihak perusahaan menyarankan agar mengajukan proposal, begitupun untuk tunjangan Hari Raya (THR), pihak perusahaan menegaskan, THR tidak diberikan kepada pegawai lepas, namun pihak perusahaan selalu memberikan tunjangan sebesar Rp6 juta setiap mau lebaran yang diberikan kepada Ketua FSPSI, soal pembagian kepada anggota diserahkan kepada ketua apakah berbentuk minuman sepeprti sirup dan lain sebagainya.
Mendegar keputusan tersebut, ratusan buruh mau menerima hasilnya dan dengan tertib membuka pintu gerbang PT SAK sekaligus membubarkan diri dengan tertib. (ita/awa/jpnn)
Mereka memprotes upah bongkar Tandan Buah Segar (TBS) Sawit yang minim dan jadwal penimbangan atau penerimaan TBS plasma PT Sumbar Andalas Kencana (PTSAK) - Group PT Incasi Raya- yang tidak menentu.
Menurut Ketua FKSPSI Syapruddin, sebenarnya ada enam tuntutan kepada pihak perusahan masing-masing menyangkut kenaikan upah bongkar, jadwal atau cara penerimaan atau penimbangan TBS Plasma, bantuan kecelakaan saat bekerja, peralatan untuk keselamatan kerja seperti helm, sepatu dan kaos tangan dan pemberrian tunjangan.
Sekitar pukul 10.00 WIB diadakan pertemuan dengan perwakilan perusahaan dan buruh, tampak hadir pihak perusahaan pimpinan Kebun PT SAK sekaligus Humas Frenzy Marwan, pimpinan pabrik PT SAK Adi Sutanto, Kabag Operasional Polres Dharmasraya Kompol Adra B, Kapolsek Koto Baru Iptu Suyanto, Kasat Intel Iptu Nanang, Ketua KNPI Dharmasraya BJ Efrizon, Camat Padang Laweh A Yani, perwakilan buruh diantaranya Syaprudin, Wibir dan lainnya.
Untuk tuntutan kenaikan upah bongkar, pihak perusahaan berjanji akan membicarakannya dengan kontraktor dan sopir. Sementara tuntutan untuk bantuan kecelakaan kerja, perusahaan berjanji akan menyanggupi dengan catatan kecelakaan itu terjadi dalam areal pabrik dan saat bekerja.
Begitupun dengan tuntutan perlatan keselamatan kerja, pihak perusahaan menyarankan agar mengajukan proposal, begitupun untuk tunjangan Hari Raya (THR), pihak perusahaan menegaskan, THR tidak diberikan kepada pegawai lepas, namun pihak perusahaan selalu memberikan tunjangan sebesar Rp6 juta setiap mau lebaran yang diberikan kepada Ketua FSPSI, soal pembagian kepada anggota diserahkan kepada ketua apakah berbentuk minuman sepeprti sirup dan lain sebagainya.
Mendegar keputusan tersebut, ratusan buruh mau menerima hasilnya dan dengan tertib membuka pintu gerbang PT SAK sekaligus membubarkan diri dengan tertib. (ita/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 10 Ribu Penari Sambut Sail Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi