KERINCI – Kismuntahar (55) alias Gaek Sikungkung, warga Desa Sekungkung, Kecamatan Air Hangat, Kabupaten Kerinci tewas meregang nyawa di tangan Surkamal (50) alias Pak Yayan. Surkamal, warga Desa Semurup, Kecamatan Air Hangat, seorang yang diduga penderita gangguan jiwa. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (5/6) lalu.
Peristiwa pembunuhan itu dilakukan pelaku di sebuah pondok di Bukit Singlen, Desa Muara Imat, Kecamatan Batang Merangin, sekitar pukul 16.00 WIB. Pelaku menghabisi korban dengan golok, kapak, tombak yang dihujani sekujur tubuh pelaku.
Kapolres Kerinci AKPB Ismail, melalui Kasat Reskrim AKP Agus Saleh membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, akibat hujaman benda tajam korban mengalami luka bacok di bagian kepala belakang, punggung belakang dan pinggul.
Saat kejadian, lanjutnya, saksi bernama Pak Leni (40), warga Desa Semurup yang juga berladang di bukit Singlen, mendengar teriakan dari korban yang meminta tolong. Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa, sebab pelaku saat ini itu sedang dalam kondisi beringas dengan memegang senjata tajam yang sudah sudah berlumuran darah.
Setelah kejadian, warga sekitar langsung melapor pada polisi dan menangkap pelaku diamankan di Mapolres Kerinci. “Pelaku sudah diamankan,” ujar AKP Agus Saleh. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) May Jend HA Thalib, Kamis (6/6), sekitar pukul 03.00 dinihari, saat dibawa ke rumah sakit kondisi korban sudah tidak bernyawa lagi karena sudah kehabisan darah. “Korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum,” terangnya.
Petugas IGD RSU May Jen HA Thalib mengungkapkan, hasil hasil visum dari RSU May Jend HA Thalib, korban mengalami luka di sekujur tubuhnya amat parah. Telinga kanan bagian atas putus 4 cm, kepala kanan luka robek dengan panjang 15 cm, kemudian di bagian leher belakang mengalami luka robek sepanjang 8 cm. Lalu, punggung kanan atas mengalami luka robek sepanjang 13 cm.
Tak hanya itu, bagian bahu sebelah kanan juga mengalami luka robek sepanjang 8 cm. Kemudian, bokong sebelang kanan mengalami luka robek sepanjang 10,5 cm. Dan bagian bokong bawah bagian kiri mengalami luka robek sepanjang 14 cm.
Setelah diamankan, pelaku pembunuhan diketahui meninggal dunia di sel tahanan Polres Kerinci sekitar pukul 16.00 Wib, kemarin (6/6). Dia diduga meninggal karena mengidap epilepsi. Ini dikatakan Kapolres Kerinci AKBP Ismail. “Kematian Surkamal tidak ada unsur kekerasan. Penyakit epilepsi yang diderita korban kambuh. Dia (Surkamal, red) diketahui tergeletak dikamar mandi ruang tahanan oleh petugas,” ungkapnya.
Setelah di Mapolres Kerinci kemarin, Surkamal sudah diperiksa. Namun, jawaban Surkamal terkait pembunuhan yang dilakukannya tidak nyambung. “Dia juga berhalusinasi tinggi, seakan-akan korban yang telah dibunuhnya datang menemui dia. Bahkan dia juga sempat mengatakan agar dirinya juga dibunuh,” jelas kapolres. Sebelumnya, kata dia, pihak Polres berencana merujuk Surkamal ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jambi, setelah kelengkapan administrasi rampung. Namun Surkamal terlebih dahulu sudah meninggal dunia. (fyo/ira)
Peristiwa pembunuhan itu dilakukan pelaku di sebuah pondok di Bukit Singlen, Desa Muara Imat, Kecamatan Batang Merangin, sekitar pukul 16.00 WIB. Pelaku menghabisi korban dengan golok, kapak, tombak yang dihujani sekujur tubuh pelaku.
Kapolres Kerinci AKPB Ismail, melalui Kasat Reskrim AKP Agus Saleh membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, akibat hujaman benda tajam korban mengalami luka bacok di bagian kepala belakang, punggung belakang dan pinggul.
Saat kejadian, lanjutnya, saksi bernama Pak Leni (40), warga Desa Semurup yang juga berladang di bukit Singlen, mendengar teriakan dari korban yang meminta tolong. Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa, sebab pelaku saat ini itu sedang dalam kondisi beringas dengan memegang senjata tajam yang sudah sudah berlumuran darah.
Setelah kejadian, warga sekitar langsung melapor pada polisi dan menangkap pelaku diamankan di Mapolres Kerinci. “Pelaku sudah diamankan,” ujar AKP Agus Saleh. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) May Jend HA Thalib, Kamis (6/6), sekitar pukul 03.00 dinihari, saat dibawa ke rumah sakit kondisi korban sudah tidak bernyawa lagi karena sudah kehabisan darah. “Korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum,” terangnya.
Petugas IGD RSU May Jen HA Thalib mengungkapkan, hasil hasil visum dari RSU May Jend HA Thalib, korban mengalami luka di sekujur tubuhnya amat parah. Telinga kanan bagian atas putus 4 cm, kepala kanan luka robek dengan panjang 15 cm, kemudian di bagian leher belakang mengalami luka robek sepanjang 8 cm. Lalu, punggung kanan atas mengalami luka robek sepanjang 13 cm.
Tak hanya itu, bagian bahu sebelah kanan juga mengalami luka robek sepanjang 8 cm. Kemudian, bokong sebelang kanan mengalami luka robek sepanjang 10,5 cm. Dan bagian bokong bawah bagian kiri mengalami luka robek sepanjang 14 cm.
Setelah diamankan, pelaku pembunuhan diketahui meninggal dunia di sel tahanan Polres Kerinci sekitar pukul 16.00 Wib, kemarin (6/6). Dia diduga meninggal karena mengidap epilepsi. Ini dikatakan Kapolres Kerinci AKBP Ismail. “Kematian Surkamal tidak ada unsur kekerasan. Penyakit epilepsi yang diderita korban kambuh. Dia (Surkamal, red) diketahui tergeletak dikamar mandi ruang tahanan oleh petugas,” ungkapnya.
Setelah di Mapolres Kerinci kemarin, Surkamal sudah diperiksa. Namun, jawaban Surkamal terkait pembunuhan yang dilakukannya tidak nyambung. “Dia juga berhalusinasi tinggi, seakan-akan korban yang telah dibunuhnya datang menemui dia. Bahkan dia juga sempat mengatakan agar dirinya juga dibunuh,” jelas kapolres. Sebelumnya, kata dia, pihak Polres berencana merujuk Surkamal ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jambi, setelah kelengkapan administrasi rampung. Namun Surkamal terlebih dahulu sudah meninggal dunia. (fyo/ira)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Telanjur Dibunuh, Ternyata Tak Hamil
Redaktur : Tim Redaksi