Buruh Tolak Sistem Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2013 – 09:14 WIB
PALEMBANG--1 Mei biasa diperingati sebagai Hari Buruh Internasional (May Day). Di Indonesia tanpa terkecuali di Kota Palembang, peringatan Hari Buruh biasanya diwarnai dengan aksi unjuk rasa para buruh yang menuntut kesejahteraan dan lain sebagainya. Seperti 1 Mei 2013 yang jatuh hari ini (Rabu, red), aksi unjuk rasa tetap akan dilaksanakan oleh para buruh di Kota Palembang. Menurut rencana aksi unjuk rasa akan berpusat di Bundaran Air Mancur (BAM) Kota Palembang pukul 09.00 WIB.

Menurut Humas Front Buruh Rakyat Sumsel Bersatu, Talbi Munandar, aksi unjuk rasa yang akan dilakukan ribuan buruh ini merupakan gabungan dari massa berbagai elemen seperti Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi),  Partai Rakyat Demokratik (PRD) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palembang. Unjuk rasa kali ini menuntut pemerintah untuk menghapuskan sistem outsourcing yang dianggap para buruh sangat merugikan.

“Saat ini persiapan yang sudah kita lakukan dengan membuat pernyataan sikap bersama, poster dan spanduk. Aksi akan dimulai dengan berkumpul di Bundaran Air Mancur pukul 09.00 WIB dilanjutkan dengan berjalan ke Kantor Gubernur Sumatera Selatan. Salah satu tuntutan yang kita lakukan yakni menolak outsourcing, lawan politik upah murah dan  perjuangkan kesejahteraan jurnalis. Serta memperjelas hubungan kerja koresponden dan kontributor media dan laksanakan Undang-undang Dasar 1945 Pasal 33 akan terus diperjuangkan,” papar Talbi kepada wartawan koran ini, Selasa (30/4).

Terpisah, Ketua AJI Palembang, Darwin Syarkowi  menilai, hingga saat ini mayoritas jurnalis di Sumsel dan umumnya Indonesia belum sejahtera. “AJI secara nasional terus berjuang untuk kesejahteraan jurnalis Indonesia salah satu langkahnya dengan memperjelas hubungan kerja kontributor atau koresponden media,” ungkap Darwin.

Menurut Ketua Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Sumsel, Suyono, selain menuntut pemerintah menghentikan politik upah murah massa juga akan menuntut pemerintah menghapuskan segera sistem outsourcing yang banyak digunakan perusahaan saat ini.

“Mayday ini harus menjadi moment buruh bersatu menghapus sistem kerja kontrak yang mereka samakan sebagai penjajahan gaya baru. Pemerintah harus menghapus segera sistem outsourcing yang memberlakukan upah murah bagi buruh. Outsourcing harus dihapus, karena itu sama seperti penjajahan gaya baru,” tegasnya.

Dibandingkan tahun sebelumnya, belasan ribu massa yang dikerahkan tahun ini diakui Suyono jauh lebih besar. Tujuannya tak lain menyamakan suara untuk melawan sistem penindasan buruh. Melalui aksi ini mereka juga menargetkan, pemerintah segera dapat berperan aktif mengawal UU soal upah buruh yang saat ini belum diputuskan.“Kita serukan para buruh untuk melawan penindasan, kita ajak mereka turun ke jalan tolak outsourcing dan politik upah murah,” jelasnya.(ety/cr09)

BACA ARTIKEL LAINNYA... May Day, SPBU Dijaga Polisi dan TNI

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler